Evaluasi Mendongeng Terhadap Pendidik
Pada topik ini akan mengkaji terkait kompetensi pendidik dalam mendongeng yang sangat penting untuk diketahui sebagai bagian dari kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional pendidik. Mendongeng bukan hanya terpaku pada satu aspek perkembangan saja, namun untuk semua aspek perkembangan. Jika kompetensi mendongeng dapat dipahami pendidik dan diterapkan dengan baik maka dengan mudahnya pendidik dapat memahami potensi yang dimiliki anak dalam memperoleh pengetahuan, khususnya keterampilan menulis, minat membaca dan kecerdasan lainnya.
Tujuan dari pembelajaran ini, diharapkan :
Pendidik dapat mengevaluasi proses dan hasil kegiatan mendongeng.
Pendidik dapat mengklasifikasikan nilai personel, nilai edukatif atau nilai intelektual yang terkandung dalam dongeng.
Pendidik dapat memaksimalkan kegiatan mendongeng untuk menstimulasi perkembangan anak.
Setelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan dapat mengevaluasi kinerja pendidik dan memahami fungsi evaluasi sebagai penilaian yang berdampak dalam memberikan umpan balik, menentukan nilai hasil belajar anak maupun bahan untuk menyusun penyempurnaan program belajar.
Nilai Personal
1. Nilai Personal
Nilai personal adalah sebuah nilai yang diyakini oleh individu untuk memilih tindakan atau perilaku yang akan dilakukan selanjutnya sesuai yang telah di pahami.
Dongeng itu mampu mengembangkan nilai personal apabila pesan yang disampaikan dapat:
a. memberikan kesenangan dan kenikmatan dalam mengembangkan imajinasi;
b. memberikan pengalaman yang benar-benar dapat dihayati;
c. mengembangkan pandangan ke arah perilaku manusia;
d. menyuguhkan pengalaman-pengalaman yang bersifat universal
Nilai Edukatif/Intelektual
2. Nilai Edukatif/Intelektual
Nilai edukatif dalam dongeng dapat menambah kekayaan batin para penikmatnya. Nilai edukatif yang terkandung cukup banyak, diantaranya keteladanan dan pesan bijak melalui tokoh atau peristiwa.
Sebuah cerita yang didongengkan oleh pendidik akan mengandung nilai edukatif/intelektual, apabila pendidik dapat: .
a. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
b. Mengembangkan kemampuan membaca awal.
c. Mengembangkan kepekaan terhadap suatu dongeng.
d. Meningkatkan kemampuan menulis.
e. Meningkatkan aspek perkembangan sosial.
f. Meningkatkan aspek perkembangan emosional.
g. Meningkatkan aspek perkembangan kognitif.
h. Meningkatkan aspek perkembangan motorik
Semua orang menyukai dongeng, baik dia berpangkat atau masyarakat, orang dewasa ataupun anak-anak, semuanya menyenangi dongeng. Karena dongeng merupakan alat yang ampuh untuk menyampaikan pengajaran, pesan maupun teguran.
Namun demikian, dongeng tidak terlepas dari segi inteleknya karena dongeng juga berfungsi untuk memberi informasi. Melalui dongeng seseorang akan mempelajari tentang situasi bahkan tempat-tempat yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Kriteria Evaluasi
3. Kriteria Evaluasi
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu dari unjuk kerja, proses maupun objek lain berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Pendidik dapat mengevaluasi hasil dongeng terhadap anak dengan kriteria tertentu dan untuk menentukan hasil evaluasi mendongeng dengan cara membandingkan terhadap sesuatu yang dievaluasi, seperti:
a. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Sesuai dengan kaidah).
b. Teknik bercerita (menyampaikan pesan dongeng).
c. Ekspresi (kesesuaian gerak tubuh dan ekspresi bahasa).
d. Waktu penyampaian dongeng (kesesuaian dengan batas waktu tampil yang diberikan).
e. Kemampuan vokal (Artikulasi, tempo, intonasi).
f. Kemampuan penghayatan (Ekspresi dan kesesuaian tokoh).
g. Penampilan (Kostum, properti, penguasaan panggung).
Leave a Comment