Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan profil perkembangan anak. DDTK analisa POA merupakan cara untuk memahami kematangan kerja otak dengan sistem telusur balik. Kuesioner DDTK analisa POA memiliki range penilaian 0-9 yang akan diisi oleh orang tua dan guru. Hasil DDTK analisa POA akan mengkategorikan anak reguler/ terlambat/ terhambat/ rujukan.
DDTK analisa POA dapat membantu guru untuk memahami kematangan kerja otak dengan sistem telusur balik yang memiliki perbedaan cara pengisian kuesioner. Dengan mengikuti pembelajaran Ini, Anda diminta mampu mengambil data dengan kuesioner DDTK analisa POA sehingga nantinya Anda dapat memiliki data profil perkembangan anak yang didapatkan dari kuesioner DDTK analisa POA.
Untuk mengetahui perkembangan anak, maka dibutuhkan sebuah instrumen yang sudah tidak asing ditelinga kita dan biasa digunakan di dunia pendidikan, alat ukur tersebut adalah Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK).
Perkembangan anak merupakan suatu proses berurutan sejak konsepsi sampai anak dilahirkan hingga saat ini. Hal tersebut berkaitan dengan kematangan di dalam proses perkembangan fungsi otak. Proses belajar dan stimulus yang diberikan pada masa pengasuhan merupakan proses mematangkan fungsi otak dan tumbuh kembang fisik secara optimal. Artinya pengukuran perkembangan anak melalui deteksi dini tumbuh kembang merupakan penilaian perkembangan fungsi otak hasil proses belajar dari stimulus lingkungan (lingkungan yang diperkaya).
Diagram DDTK

Alur kerja fungsi otak harus memenuhi tahapan input, proses, dan output. Selama ini bidang pendidikan melihat input dan output tanpa memperhatikan proses. Proses adalah bagaimana otak menyimpan, mengolah, dan menghubungkan informasi sehingga menjadi pengetahuan yang dimiliki oleh individu tersebut.
Brain development: “age related changes structure and function of the brain”, di sepanjang usia terjadi perubahan struktur dan fungsi otak yang akan terwujud dalam milestone perkembangan anak. Contoh, untuk dapat menamai benda, dimulai dari mata melihat benda. Input visual tersebut jatuh di belakang otak sebagai melihat sebuah benda. Setelah itu ada proses melihat benda bulat dan panjang, kemudian terhubung dengan fungsi dari benda tersebut, baru setelah itu menamai benda yang dilihat (naming). Proses tersebut adalah change structure: adanya sirkuit-sirkuit yang menghubungkan satu dengan yang lain.
Child development atau perkembangan anak merupakan kemampuan yang dimiliki individu/anak pada usia tertentu. Di dunia psikologi dikenal sebagai tugas mental dan di bidang kesehatan diukur dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK).
Deteksi Dini Tumbuh Kembang menjadi bagian dalam proses pemantauan yang diikutsertakan dalam buku KIA. Analisa perkembangan otak anak mengambil kuesioner pra skrining perkembangan atau disebut sebagai pemantauan perkembangan dalam buku tahun 2020 yang diolah urutan pengamatannya mengikuti hirarki pematangan fungsi otak dengan penyesuaian kalimat dan item pengamatan. Hasil pengurutan ini akan membantu menempatkan penilaian pada rangkaian profil untuk memberi gambaran kecenderungan masa kematangan fungsi kerja otak anak.
Stimulasi yang tepat untuk merangsang otak anak usia dini (0-6 tahun) harus didasarkan pada profil perkembangan otak anak, sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Peraturan Menteri Kesehatan no. 66 tahun 2014 tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak termaktub Instrumen deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) dengan tujuan anak mendapatkan pelayanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang agar tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya.
Leave a Comment