Mendongeng dalam Aspek Perkembangan Anak
Dongeng Sangat Penting bagi Anak Usia Dini
dongeng_gambar-removebg-preview.pngAnak-anak sangat menyukai dongeng. Tidak ada anak yang tidak senang mendengarkan dongeng baik dongeng yang dibacakan dari buku atau dongeng yang telah melekat dibenak orang tua atau pendidik sehingga dapat disampaikan secara lisan dengan improvisasi pada beberapa bagian. Sebagai salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada program satuan PAUD, yaitu kegiatan mendongeng yang ternyata memiliki banyak manfaat, antara lain: mengembangkan daya pikir dan imajinasi, kemampuan berbicara, serta daya sosialisasi karena melalui dongeng anak dapat belajar serta mengetahui kelebihan orang lain sehingga mereka jadi sportif. Meskipun dongeng sering dikatakan sebagai kisah atau cerita rekaan namun tidak berarti dongeng itu tidak bermanfaat. Dalam perkembangannya dongeng senantiasa mengaktifkan aspek-aspek intelektual, kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, fantasi, dan imajinasi kepada para pendengarnya. Pendidik harus jeli memilah dan memilih jenis maupun tema dongeng yang cocok untuk anak usia dini. Jadi sebelum mendongeng, sebaiknya teliti terlebih dahulu dalam menentukan dongeng yang tepat sesuai usia perkembangannya. Mendongeng menuntut si pendongeng untuk mengerahkan segala ekspresinya, baik melalui suara, gerak tubuh, maupun alat peraga berupa gambar atau boneka. Akibatnya tanpa sadar pendidik telah menjadikan anak didik belajar dapat berekspresi. Strategi pembelajaran melalui dongeng menekankan pada kreativitas seni dan penyajian pesan-pesan moral dari pendidik melalui aktivitas belajar sambil bermain terbimbing agar anak menemukan hal–hal baru untuk mengembangkan aspek–aspek perkembangannya sesuai dengan usia dan kemampuannya. Tak kalah penting, mendongeng merupakan salah satu bentuk komunikasi antara pendidik dengan anak didiknya. Interaksi langsung itu sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak dan dongeng juga sangat bermanfaat bagi kesehatan anak. Oleh karena itu, tenaga pendidik diharapkan mampu dan menguasai keterampilan mendongeng. Apabila menguasai teknik mendongeng yang baik, berarti seorang pendidik berkesempatan menggali potensi kecerdasan anak, berupa kecerdasan intelegensi, emosi sosial, maupun spiritual. Pembelajaran dengan menggunakan metode mendongeng di satuan PAUD harus menyenangkan, menarik dan tidak kaku serta tidak membosankan namun memberikan kesempatan kepada anak untuk aktif dan kreatif. Dalam pemilihan dan penggunaan metode belajar harus berdasarkan pada:
Karakteristik anak,
Indikator kemampuan,
Tema yang disampaikan,
Penggunaan alat peraga (APE),
Waktu belajar, dan
Kemampuan pendidik dalam menggunakan metode.
Dongeng Melejitkan Potensi
Kemampuan pendidik untukdongeng_bab_2-removebg-preview.png mendayagunakan segenap potensi anak yang lazim dikenal sebagai suatu kecerdasan. Karena setiap anak dikarunia kecerdasan yang berbeda-beda untuk saling bekerjasama dan melengkapi. Dalam melejitkan potensi anak, pendidik dapat melakukan proses pengarahan perilaku secara alamiah melalui mendongeng. Pendidik dapat menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran yang tidak saja membuat proses pembelajaran menarik, tapi juga memberikan ruang bagi anak untuk berkreativitas dan terlihat secara aktif sepanjang proses pembelajaran hingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak pun dapat berkembang maksimal secara bersamaan tanpa mengalami pendistorsian salah satunya dengan metode mendongeng. Dongeng memiliki potensi untuk memperkuat imajinasi, memanusiakan individu, meningkatkan simpati, pemahaman, memperkuat nilai dan etika, merangsang proses pemikiran kritis dan kreatif secara optimal.
Leave a Comment