Phobia Perangkat Elektronik - Ex-Arm


2014: Akira Natsume tampaknya hampir memiliki phobia perangkat listrik sementara juga sangat baik dalam mendiagnosisnya. Dia memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik dan mendapatkan pacar seperti kakak laki-lakinya. ...Tapi kemudian Akira tiba-tiba meninggal karena kecelakaan. 16 tahun kemudian seorang polisi wanita khusus dan mitra androidnya mengambil dan mengaktifkan AI dan superweapon yang sangat canggih yang disebut EX-ARM dan memasukkannya ke dalam kendali penuh kapal mereka sebagai upaya terakhir. Ternyata AI itu sebenarnya hanya otak Akira!

"Apa arti kehidupan?"

Ex-Arm adalah anime yang fenomenal. Ini adalah keindahan untuk dilihat oleh pikiran, telinga, dan mata. Ini adalah pencapaian penting dalam seni dan animasi, yang tidak dapat dilampaui oleh anime lain. Ini menarik Anda masuk, lalu menyentuh jiwa Anda. Ini akan membuat Anda merasakan berbagai emosi yang kuat yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya—kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, ekstasi, dan ketakutan. Setiap lagu pembuka “Rise Again” dimulai, saya merasa merinding di punggung saya. Animasi CGI orgasmik akan membuat Anda muntah otak Anda. Anda pada akhirnya akan merasakan kepuasan yang tak tertandingi oleh apa yang telah Anda alami.

Bayangkan jika Tommy Wiseau menulis Matrix, Anda akan mendapatkan anime ini. Tidak, Ex-Arm lebih dari sekadar anime. Ini adalah penghormatan cerdas kepada sutradara anime paling bergengsi, Hayao Miyazaki dan Makoto Shinkai. HiRock menulis karakter dengan indah, dan di anime, mereka terlihat sangat realistis. Saya praktis bisa menyentuh mereka. Saat saya menonton Ex-Arm, mereka adalah teman baik saya. Pencarian mereka untuk mengubah manusia 2D menjadi seni 3D menginspirasi saya. Suatu hari saya berharap untuk menjadi 3D juga. Saat saya melihat karakter menghadapi kengerian perang dan mengatasi prasangka untuk menyelamatkan hari, saya belajar bahwa saya juga bisa menjadi pahlawan CGI. Itu membuat saya memikirkan kembali semua yang saya ketahui tentang moralitas, masyarakat, dan seksualitas.

Kata-kata saya tidak cukup untuk mengungkapkan betapa bersyukurnya saya atas keberadaan sutradara, Yoshikatsu Kimura, atas mahakarya ini. Seorang pria yang, dengan kata-katanya sendiri, terinspirasi oleh Christopher Nolan. Saya berlutut di tempat tidur saya setiap malam dan berterima kasih kepada Tuhan untuk Kimura. Berkat dia, kita akhirnya memiliki jawaban atas pertanyaan terbesar dalam hidup. Arti hidup adalah...

No comments

Powered by Blogger.