Film "Calon Bini" menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan bernama Ningsih. Ningsih adalah putri dari Pak Lik Agung. Karena ambisi dan keserakahan sang ayah untuk menjadi kepala desa, Ningsih dipaksa menikah dengan Sapto.
Padahal, Ningsih sendiri lebih lanjut bagaimana caranya untuk melanjutkan kuliah, walaupun orangtuanya tidak mampu. Saat diputuskan bahwa dirinya akan menikah, Ningsih kemudian pergi ke Jakarta.
Kaburnya Ningsih ini, bikin Pak Lik Agung kalang kabut. Sedangkan, Sapto menangis setiap harinya. Ningsih serasa memperoleh dukungan moral dan akhirnya jatuh cinta dengan tokoh dalam dunia maya bernama "Jejak Langkah".
Saat kabur ke Jakarta, Ningsih bekerja pada Prawira dan Andini. Dalam keluarga ini, hubungan antara mertua dan menantu tidak pernah ada kecocokan. Satu-satunya yang cocok, hanyalah Satria Bagus, yang sedang sekolah di London.
Lantas, bagaimanakah kelanjutan kisah Ningsih di Jakarta? Apakah dengan pekerjaannya yang sekarang, Ningsih akhirnya bisa melanjutkan kuliahnya? Dan, siapakah sebenarnya tokoh dunia maya, yang bernama "Jejak Langkah" itu?

Bagi saya film ini memberikan nuansa yang unik diceritanya, sert berbagai aspek sosial moral yang diajarkan didalamnya. Walaupun secara garis besar menceritakan drama percintaan tapi banyak aspek komedi di dalamnya serta alur cerita yang menarik wajib kalian tonton deh hehe.. Kadangkala sebuah film justru mencapai potensi terbaik saat hadir apa adanya. Atau tampil “lebih” kerap jadi batu sandungan berbahaya. Demikian pula Calon Bini. Percintaan mustahil antara pembantu dan majikan sudah berapa kali dijadikan dasar jalinan kisah bertema “Cinderella story”, tapi pesonanya tak luntur, sebab sejak zaman nenek moyang, merupakan kewajaran jika seseorang mendambakan pasangan impian. Alih-alih mempertahankan kesederhanaan itu, Calon Bini memaksakan diri menyelipkan isu sosial tanpa dibarengi kualitas serta bekal pemahaman memadahi terhadapnya.
TRAILER HERE
Leave a Comment