Masi Eksis Keren dan Estetik Preman Pensiun (2019)
Berlatar waktu tiga tahun setelah kejadian di serialnya, film Preman Pensiun mengisahkan Muslihat yang berbisnis kecimpring usai pensiun dari dunia premanisme. Namun, penjualannya tersebut mengalami penurunan. Selain itu, masalah lain pun muncul ketika anaknya yang remaja, Eneng, mulai didekati seorang cowok.
Perkara yang lebih besar pun muncul di antara mantan anak buahnya Kang Mus, salah satunya adalah Gobang. Setelah pensiun sebagai preman selama tiga tahun dan menjadi peternak lele, Gobang kembali ke terminal untuk mengadakan “reuni” kecil-kecilan bersama kerabatnya. Pertemuan tersebut berkaitan dengan sebuah pengeroyokan yang terjadi di Pasar Baru.
Lewat film yang juga didekasikan kepada mendiang Didi Petet ini, bisa dibilang seluruh aktor dan aktrisnya sukses membawa citra karakternya masing-masing ke layar lebar. Akting dari mereka patut diacungi jempol, terutama Epy yang total banget dalam memerankan Kang Mus.
Sama seperti sinetronnya, film Preman Pensiun kembali memilih Bandung sebagai latar tempat. Nah, di film ini, nuansa khas Sunda benar-benar bisa dirasakan berkat musik yang sesuai. Lewat alunan angklung dan seruling, penonton akan merasa seolah-olah sedang berada di tanah Sunda.
Dengan genre drama komedi, tentunya candaan menjadi unsur yang penting dalam Preman Pensiun. Hal tersebut pun sukses dilakukan oleh film ini. Candaan-candaan dalam film ini sangat mengocok perut berkat akting kocak dari para pemain. Terutama, duet maut tampang sekuriti tapi hati Hello Kitty, yaitu Murad dan Firmansyah Pitra alias Pipit, yang dinilai sukses mencuri perhatian penonton lewat aksi konyol mereka. Candaan yang ada di Preman Pensiun juga masih pada batas wajar dan enggak bersifat vulgar. Soalnya, film ini ditujukan untuk usia 13 tahun ke atas.
Enggak cuma komedi. Film ini juga sarat akan nilai moral, loh! Banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari film Preman Pensiun. Salah satunya adalah bahwa memimpin itu enggak cuma ngasih perintah, tapi juga menanggung semua masalah dari orang yang kita pimpin. Ketika yang dipimpin mendapat masalah, sang pemimpin juga turut merasakan dampaknya.
Leave a Comment