Materi 4


Strategi Pembelajaran Membaca
Menurut Nuriklas (2012) ada beberapa strrategi dalam pembelajaran menyimak yaitu sebagai berikut.
a.       Strategi Kegiatan Membaca Langsung/ KML atau DRA Direct Reading Activities)
Penggunaan strategi KML adalah untuk mengembangkan kemampuan membaca secara komprehensif, membaca kritis, dan mengembangkan perolehan pengalaman siswa berdasarkan bentuk dan isi bacaan secara ekstensif. Adapun tahapan pengajarannya, adalah sebagai berikut.
1)      Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan judul teks, bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul bacaan sebagai pembangkitan pengalaman dan pengetahuan siswa serta mengemukakan hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa dalam membaca.
2)      Guru meminta siswa membaca dalam hati. Setelah siswa membaca guru melakukan tanya jawab tentang isi bacaan.
3)      Guru memberikan tugas latihan yang ditujukan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan siswa sejalan dengan kegiatan membaca yang telah dilakukannya. Kegiatan itu bisa berupa menjelaskan makna kata-kata sulit dengan menggunakan kamus, membuat ikhtisar bacaan, mempelajari penggunaan struktur, ungkapan, dan peribahasa dalam bacaan.
b.      Strategi SQ3R (Survey, Questions, Read, Recite, Review)
Tujuan penggunaan strategi ini, untuk membentuk kebiasaan siswa berkonsentrasi dalam membaca, melatih kemampuan membaca cepat, melatih daya peramalan berkenaan dengan isi bacaan, dan mengembangkan kemampuan membaca kritis dan komprehansif. Tahapan kegiatannya, adalah
1)      Tahap Persiapan : Guru meminta siswa membaca teks secara cepat (survey). Setelah itu guru meminta siswa membuat pertanyaan tentang bacaan (questions).
2)      Proses membaca. Setelah membuat pertanyaan, siswa melakukan kegiatan membaca (read). Sambil membaca, siswa membuat jawaban pertanyaan dan catatan ringkas yang relevan (recite).
3)      Pascamembaca : Siswa melakukan review, misalnya membahas kesesuaian pertanyaan dengan isi bacaan, maupun kegiatan lanjutan lain yang secara kreatif bisa dikembangkan oleh guru.
c.       Strategi Membaca-Tanya Jawab /MTJ atau Request (Reading-Question)
Strategi ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan membaca komprehensif, memahami alasan pengambilan kesimpulan isi bacaan, dan peramalan lanjut berkenaan dengan isi bacaan. Tahapan kegiatannya, adalah
1)      Guru menjelaskan tujuan pengajaran, problem yang harus dipecahkan siswa, dan cara yang dilakukan siswa untuk memecahkan masalah
2)      Guru dan siswa melakukan pemecahan masalah, misalnya menemukan fakta, mendapat ide pokok,penggunaan ungkapan, pendapat yang tidak relevan dengan fakta, dansebagainya. Untuk memecahkan masalah tersebut, guru dan siswa melakukan kegiatan membaca paragraf pertama bacaan
3)      Setelah membaca paragraf pertama bacaan, guru meminta siswa meramalkan kemungkinan isi paragraf berikutnya. Guru dan siswa melakukan kegiatan membaca dalam hati. Paragraf yang dibaca bisa satu paragraf atau lebih bergantung pada kemungkinan waktu yang tersedia.
4)      Tahap terakhir, adalah tanya jawab dan pembahasan jawaban pertanyaan.
d.      Strategi Membaca dan Berpikir Secara Langsung/MBL atau DRTA (Direct Reading Thinking Activities)
Tujuan penggunaan strategi ini, adalah untuk melatih siswa untuk berkonsentrasi dan “berpikir keras” guna memahami isi bacaan secara serius. Adapun langkah-langkah kegiatannya, adalah.
1)      Guru meminta siswa membaca judul teks bacaan. Apabila mungkin, siswa diminta memperhatikan gambar, dan subjudul secara cepat. Setelah itu guru bertanya kepada siswa sebagai pembangkit prediksi dan penciptaan konsentrasi saat membaca. Pertanyaan tersebut misalnya “Apa kira-kira isi paragraf selanjutnya? Mengapa Kalian membuat pemikiran demikian?”
2)      Guru meminta siswa untuk membaca dalam hati satu atau dua paragraf bacaan dengan berkonsentrasi untuk menemukan kebenaran/kesalahan peramalan yang dilakukan semula.
3)      Bagian lanjut bacaan yang belum dibaca/ditanyakan ditutup dulu dengan kertas. Setelah membaca dalam hati guru mengajukan pertanyaan, “Apa kira-kira isi paragraf berikutnya?” “Mengapa Kalian memperkirakan demikian?”
4)      Langkah seperti tersebut di atas dilakukan sampai dengan bacaan itu habis/selesai dibaca. Selanjutnya dapat dilakukan menjawab pertanyaan tentang isi bacaan atau kagiatan yang lain.
e.       Strategi Penghubungan Pertanyaan-Jawaban /PPJ atau QAR (Questions-Answer Relationship)
Strategi ini digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan berbagai bidang.
Berdasarkan gambaran pilihan jenis pertanyaan seperti di atas, tahap kegiatan yang dilakukan, adalah
a)      Guru mengemukakan tujuan pengajarannya, problem yang mesti dipecahkan siswa, dan cara yang perlu dilakukan siswa untuk memecahkan masalah. Masalah yang dipecahkan siswa adalah memahami dan menjawab pertanyaan dalam berbagai jenis dan tingkatannya.
b)      Siswa melakukan kegiatan membaca dalam hati. Setelah kegiatan membaca selesai, dilakukan kegiatan tanya jawab dan pembahasan.
c)      Pertanyaan yang penemuan jawabannya memerlukan berbagai sumber dan berbagai kegiatan lain, misalnya pengamatan dan wawancara diberikan dalam bentuk tugas untuk dilaporkan pada pertemuan berikutnya. Pengerjaan tugas seyogyanya dikerjakan secara kelompok.
f.       Strategi Pengelompokan dan Pemetaan Isi Bacaan/ PPIB atau GMA (Group Mapping Activities)
Strategi ini digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menyusun dan memahami bagan, mengelompokkan, memetakan isi bacaan, misalnya bacaan cerita dan memetakan isi bacaan secara umum.Adapun tahapan pembelajarannya, adalah.
1)      Persiapan : Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa, misalnya siswa diminta membuat diagram plot cerita.
2)      Proses Membaca : Siswa membaca dalam hati tanpa diinterupsi oleh guru dalam waktu yang ditentukan.
3)      Selanjutnya siswa diminta mengemukakan pemahaman isi bacaan, misalnya plot dalam bentuk bagan. Berdasarkan bagan yang disusun, siswa diminta mengemukakan satuan kelompok isinya secara lisan. Siswa lain diminta menanggapi.

Evaluasi Pembelajaran Membaca
Berukut ini beberapa tes pemebelajaran membaca menurut Nurgiyantoro (2005:252-266)
a.       Tes Kemempuan Membaca Tingkat Ingatan
Tes kemampuan membaca membaca pada tingkat ingatan yaitu menghendaki siswa untuk menyebutkan kembali fakta, definisi, atau konsep yang terdapat dalam wacana yang diujikan.
Contoh Tes ingatan dalam bentuk pilihan ganda
.  Dibawah ini yang termasuk kepada sumber daya alam hayati adalah .
(a) Tanah
(b) Air
(c) Tumbuhan
(d) kertas
b.      Tes Kemampuan membaca Tingkat Pemahaman
Tes Kemampuan membaca pada tingkat pemahaman, yaitummenuntut siswa untuk dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman yang dilakukan pun dimaksudkan untuk memahami isi bacaan, mencari hubungan antar hal, sebab-akibat, perbedaan dan sebagainya.
Contoh tes membaca tingkat pemahaman dengan bahan wacana  prosa pendek atau pernyataan singkat misalnya sebagai berikut:
“Kita tidak usah khawatir bahwa kebudayaan asing yang sering begitu menjanjikan kesenangan tetapi bertentangan adat ketimuran akan merusak kehidupan para pemuda dan sebaliknya apabila pemuda telah memiliki benteng mental dan kepribadian yang tangguh.”
(a) Pemuda yang bermental dan berkepribadian tangguh tidak akan begitu saja terpengaruh kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan adat ketimuran.
c.       Tes Kemampuan Membaca Tingkat Penerapan
Tes tingkat penerapan mengehendaki siswa mampu menerpakan pemahamannya pada situasi atau hal lain yang ada kaitannya.
Butir tes dalam bentuk pilihan ganda sebagai berikut:
(1) Kata-kata Ton yang membuktikan bahwa ia memandang tingginya prestasi lebih merupakan beban dari pada kebanggaan ialah:
       (a) Apa gunanya NEM tinggi Tin, jika kita tak mampu mengatasi  masalah sendiri.
d.      Tes kemampuan Membaca Tingkat Analisis
Tes kemampuan membaca tingkat analisis menuntut siswa untuk mampu menganalisis informasi tertentu dalam wacana, mengenali, mengidentifikasi, atau membedakan pesan dan atau informasi dan sebagainya.
Butir-butir tes pemahaman bacaan tingkat analisis misalnya sebagai berikut.
1)      Apakah pikiran pokok alinea pertama dan kedua wacana di atas?
e.       Tes Kemampuan Membaca Tingkat Sintesis
Tes kemampuan membaca tingkat sintesis menuntut siswa untuk mampu menghubungkan  dan atau menggeneralisasikan antara hal-hal, konse, masalah, atau pendapat  yang terdapat dalam wacana. Pada tes ini berupa kegiatan yang menghasilkan kominikasi yang baru, meramalkan, dan menyelesaikan masalah.
Butir-butir tes yang diujikan kepada siswa misalnya sebagai berikut.
1)      Bagaimanakah caranya kita mengatasi fenomena tumpukan sampah yang ada di sekitar kita?
f.       Tes Kemempuan Membaca Tingkat Evaluasi
Tes kemempuan membaca tingkat evaluasi menuntut siswa untuk mampu memberikan penilaian yang berkaitan dengan wacana yang dibaca.
Butir-butir tes yang diujikan misalnya sebagai berikut.
1)  Menurut pendapat Anda apakah bahasa yang dipergunakan dalam wacana di atas memenuhi kriteria bahasa indonesia baku?

    Pengertian Pembelajaran Membaca
Menurut (Nurhaya:2014) Pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai serangakaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca dibawah arahan, bimbingan, dan motivasi guru.
Jadi, pembelajaran membaca adalah proses yang dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran membaca untuk mengetahui dan memahami isi bacaan serta mengetahui keterampilan membaca  dibawah arahan dan bimbingan seorang guru.

2.      Prinsip Pembelajaran Membaca
Menurut (Abidin:2014:155-156) Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Pemebelajaran membaca harus dilakukan dengan tujuan membangun kemampuan membaca anak dan dilakukan secara bertahap.
b.      Kemampuan baca anak tidak dapat dibentuk secara sekaligus melainkan harus selalu dibentuk secara perlahan.
c.       Pengajaran membaca harus senantiasa dilakukan melalui interaksi antara guru dan kelas
d.      Pengajaran membaca harus senantiasa ditujukan guna membangun kemampuan anak berinteraksi dengan teks.
e.       Pembelajaran membaca harus dilakukan dalam atmosfer kelas yang kondusif.
f.       Pembelajaran membaca harus dilakukan dengan asas pelatihan belajar, artinya pemebalajaran harus diusahakan membekali siswa  berbagai strategi membaca yang dapat digunakan  dalam menghadapi  berbagai jenis bacaan.
g.      Pahamilah bahwa pada dasarnya hanya dua jenis kemampuan membaca yang harus secara mendalam diajarkan.

Pengertian Membaca
Menurut Tarigan (2013:7) membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Membaca adalah proses yang dilakukan oleh pembaca yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi dari suatu buku yang ditulis oleh penulis.
Menurut Finochiaro dan Bonomo (Tarigan:2013:9) membaca adalah suatu proses yang bersangkutan paut dengan bahasa.
Membaca adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa yaitu bahasa tulis yang ditulis oleh penulis yang kemudian dibaca oleh pembaca guna memperoleh informasi atau pesan dari tulisan yang ditulis oleh penulis


Abidin,Y. (2013). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.
Iskandarwassid, dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro,B. (2005). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Tarigan, H. (2014). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

No comments

Powered by Blogger.