Morse
Sandi yang berisi kode rahasia (titik dan garis) ini memiliki makna tertentu yang hanya diketahui oleh pengirim dan penerima sandi. Awal perkembangannya, sandi morse populer digunakan oleh kalangan militer sebagai cara untuk mengamankan pesan rahasia agar tidak diketahui oleh lawan. Belakangan, sandi ini juga dianggap cocok untuk diajarkan kepada anggota Pramuka sebagai salah satu keterampilan dasar, mulai dari tingkat penggalang, penegak, hingga pandega. Pembelajaran sandi morse dapat menjadi sarana untuk melatih para anggota Pramuka agar menjadi terampil, cerdas, dan memiliki indera pendengaran/penglihatan yang tajam.
A. Pengertian
Kode Morse atau 'Sandi Morse' adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu[1] pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.
B. Sejarah sandi Morse
Penemu sandi morse dan juga telegraf adalah Samuel F.B. Morse, seorang berkebangsaan Amerika pada tahun 1837. Sebelum telegraf dan sandi morse ditemukan, pengiriman pesan membutuhkan waktu yang sangat lama sampai tiba di tujuan. Hal inilah yang juga dialami Morse ketika mengirim pesan kepada ibunya. Kondisi inilah yang memotivasi Morse untuk merancang telegraf. Morse menciptakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan yang akan dikirimkan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal.
Ketika Morse memulai percobaannya, beliau menemukan bahwa sinyal tersebut hanya mampu terkirim dengan baik sejauh 32 km. Kualitas sinyal akan melemah jika jangkauannya melebihi 32 km. Untuk mengatasi ini, Morse mengakalinya dengan menggunakan peralatan relai yang dibangun setiap jarak 32 Km dari stasiun sinyal. Relai ini bertugas untuk mengulangi sinyal yang diterima dan meneruskannya ke jarak 32 km selanjutnya.
Penggunaan sandi morse secara luas diiringi oleh perkembangan teknologi telegraf dan radio pada abad ke-19. Di awal perkembangannya, dua tempat yang terpisah jauh menggunakan sandi morse untuk bertukar pesan. Pengiriman pesan ini menggunakan teknologi radio CW (Constant wave), radio yang mula-mulai berkembang sebelum ditemukannya radio dengan suara. Pada saat itu, teknologi radio masih menggunakan gelombang rendah, hanya mampu mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse, namun belum bisa untuk mengirimkan gelombang suara.
Hingga pertengahan abad ke-20, sandi morse dan telegraf menjadi teknologi komunikasi utama yang memiliki jangkauan tercepat. Kantor-kantor pos menggunakannya sebagai sarana pengiriman berita ke seluruh dunia. Meskipun, saat ini teknologi telepon telah jauh berkembang, pengiriman pesan dengan sandi morse masih sering dilakukan khususnya oleh radio-radio amatir (komersial, militer, maupun sipil), termasuk di Indonesia yang sering digunakan oleh ORARI hingga saat ini.
Dalam dunia Pramuka, sandi morse juga kerap dipelajari sebagai salah satu bentuk keterampilan. Kode-kode tersebut disampaikan menggunakan peluit atau senter Pramuka. Peluit ditiup panjang untuk mewakili garis dan meniup peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik. Kemampuan seorang anggota pramuka untuk mengirimkan dan menerima kode morse adalah salah satu dari kecakapan yang dapat menerima tanda kecakapan khusus. Kode morse ini juga dapat menjadi kunci untuk memecahkan sandi rumput. Pramuka juga dilatih bagaimana cara menghapalkan sandi morse ini.
C. Lambang / Tanda
A = G = M =
B = H = N =
C = I = O =
D = J = P =
E = K = Q =
F = L = R =
S = V = Y =
T = W = Z =
U = X =
Kunci*
A I V E :
O :
A : Ano R : Rasove
B : Bonaparte S : Sahara
C : Coba – coba T : Ton
D : Dominan U : Unesco
E : Egg V : Versikaro
F : Father Johan W : Winoto
G : Golongan X : Xosendero
H : Himalaya Y : Yosimoto
I : Ikan Z : Zoroaster
J : Jagoloro
K : Komando
L : Lemonade
M : Motor
N : Notes
O : Omoto
P : Pertolongan
Q : Gomokaro
Leave a Comment