Keterampilan Dasar Ilmu Sosial
2.1. Definisi keterampilan dasar ilmu sosial.
Keterampilan – keterampilan dasar ilmu sosial ini dapat diartikan ketangkasan daya pikir manusia untuk memperoleh informasi yang menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab suatu pertanyaan.
Keterampilan IPS adalah keterampilan yang erat kaitannya dengan tujuan dan materi pendidikan IPS.Karena pendidikan IPS SD geografi,ekonomi,sejarah maka keterampilan yang dikembangkan tentu erat hubungannya dengan materi konsep dan sarana yang diperlukan oleh ketiga pelajaran tersebut.Meskipun di dalam prakteknya unsur-unsur sosiologi dan antropologi pun tidak bisa dihindarkan.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep geografi,misalnya keterampilan mengembangkan,membaca dan menafsirkan peta,termasuk kedalamnya membaca skala berbagai peta(topografi,hidrologi,atau guna,lahan,dll).keterampilan merealisasikan unsur-unsur geografi fisis dengan berbagai segi-segi kehidupan dan aktifitas manusia.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep sejarah,Antara lain keterampilan penelitian sejarah dengan berbagai pendekatan metode,keterampilan menganalisa data sejarah. Keterampilan menginterpretasikan dengan masa kini dan masa yang akan dating.
Keterampilan yang erat kaitannya dengan konsep ekonomi antara lain keterampilan survey pasar,keterampilan membaca statistik,table grafik,melalui keterampilan pendidikan meramalkan perkembangan ekonomi,keterampilan yang erat kaitannya dengan jasa perbankan,bursa efek,membaca situasi ekonomi makro maupun mikro.
2.2. Keterampilan – keterampilan dasar ilmu sosial
2.2.1. Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir. Dalam proses belajar mengajar , bertanya memainkan peranan penting sebab perrtanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa , yaitu :
1. Meningkatkan partisipasi siswa dalam dalam kegiatan belajar mengajar ,
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang
sedang dihadapi atau dibicarakan.
3. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya.
4. Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu
siswa agar menentukan jawaban yang baik.
5. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Dalam kaitan dengan keterampilan bertanya melanjut, peningkatan terjadinya interaksi dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menghindarai atau mengurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh seseorang
siswa sebagai gantinya siswa diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan tersebut dalam pasangan atau kelompok kecil.
2. Mendorong siswa untuk mengjukan pertanyaan sehingga guru bukan satu-
satunya orang yang bertanya dalam kelas.
3. Jika siswa mengajukan pertanyaan berikan kesempatan pada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut, sehingga terjadi interaksi antar siswa.
Dengan cara tersebut diatas, partisipasi siswa dalam kelas dapat ditingkatkan. Fungsi pertanyaan di dalam kegiatan pembelajaran antara lain :
1. Mendorong siswa untuk berfikir
2. Meningkatkan keterlibatan siswa
3. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
4. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
5. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
a. Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan.Komponen – komponen yang dimaksud adalah pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyebaran, pemberian waktu berfikir dan pemberian tuntutan.
b. Ketermpilan bertanya lanjut
Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut dibentuk atas landasan: penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut.
Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi. Ketika menerapkan keterampilan bertanya lanjut, guru juga menerapkan atau menggunakan keterampilan bertanya dasar.
Dalam kaitan dengan keterampilan bertanya melanjut, peningkatan terjadinya interaksi dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menghindarai atau mengurangi pertanyaan yang hanya dijawab oleh seseorang siswa sebagai gantinya siswa diminta mendiskusikan jawaban pertanyaan tersebut dalam pasangan atau kelompok kecil.
2. Mendorong siswa untuk mengjukan pertanyaan sehingga guru bukan satu-satunya orang yang bertanya dalam kelas.
3. Jika siswa mengajukan pertanyaan berikan kesempatan pada siswa lain untuk menjawab pertanyaan tersebut, sehingga terjadi interaksi antar siswa.
Dengan cara tersebut diatas, partisipasi siswa dalam kelas dapat ditingkatkan.
Prinsip Penggunaan :
a) Kehangatan dan keantusiasan
Pertanyaan hendaknya diiajukan dengan penuh kehangatan dan keantusiasan karena hal ini akan mempengaruhi kesungguhan siswa dalam menjawab pertanyaan.
b) Menghindari kebisaan-kebiasaan sebagai berikut:
1) Mengulangi pertanyaan sendiri
Mengulangi pertanyaan sendiri akan membuat siswa tidak memperhatikapertayaan pertam sehingga menurunkan perhatian dan partisipasi siswa
2) Mengulangi jawaban siswa
Mengulangi jawaban siswa yang bertujuan memberikan pengutan sangat baik dilakukan oleh guru, namun jika guru terbiasa mengulangai jawaban siswa, maka siswa lain akan mendengarkan jawaban temanya karena akan di ulang oleh guru.
3) Menjawab pertanyaan sendiri
Guru cenderung menjawab sendiri kalau siswa tidak ada yang memberikan jawaban. Kebiasan ini tidak baik karena dapat membuat siswa frustasi dan malas belajar.
4) Menjauhkan jawaban yang memancing jawaban serentak
Guru kadang-kadang mengajuhkan pertanyaan memancing jawaban serentak sehingga kelas jadi hidup. Namun kalau hal ini dibiasakan akan menurunkan pungsi pertanyaan karena guru tidak tahu siapa yang menjawab dan siswa malas berpikir karena guru tidak meminta jawaban perorangan.
5) Mengajukan pertanyaan ganda
Kadang-kadang guru mengajukan pertanyaan yang menanyakan beberapa hal sehingga siswa harus melakukan beberapa tugas dalam waktu singkat
6) Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan
Guru kadang-kadang cenderung menunjuk siswa tertentu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Hal ini sebaiknya dihindari karena dapat membuat siswa lain untuk tidak memperhatikan pertanyaan guru. Sebaiknya guru memajukaan pertanyaan keseluruh kelas, menunggu sejenak kemudian baru menunjuk siswa untuk menjawabnya.
c) Memberikan waktu berpikir
Pada petanyaan tingkat lajut waktu berpikir diberikan hendaknya lebih lama dari waktu berpikir yang diberikan ketika menerapkan keterampilan bertanyadasar.Hal ini sangat perlu diperhatiakan karena siswa memerlukan waktu yang cukup untuk berpikir dan menyusun jawaban.
d) Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
Pertanyaan pokok yang akan diajukan oleh guru hendaknya disiapkan secara cermat sehingga urutan tingkatan kesukaran pertanyaan dapat disusun lebih dahulu, dan materi pelajaran dicakup secara tuntas
e) Menilai pertanyaan yang telah diajukan
Pertanyaan pokok yang akan diajukan oleh guru hendaknya dinilai oleh guru stelah pelajaran berlangsung.
Dengan memeperhatikan prinsip-prinsip penggunaan keterampilan bertanya tersebut diatas,diharapkan guru akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa keterlibatan mental intelektual siswa melalui pertanyaan yang diajukan.
2.2.2 Keterampilan Memperoleh Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh semua orang. Dengan informasi yang diperoleh, orang dengan mudah dan akan lebih cepat dalam memecahkan suatu masalah. Banyak cara yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi, diantaranya dengan membaca buku teks atau buku sumber, melalui media massa sseperti radio, televisi, surat kabar, dan majalah, dan melalui lingkungan masyarakat yang ada di sekitar manusia.
Namun, untuk dapat memperoleh informasi dengan membaca buku memerlukan keterampilan yang tinggi. Karena beberapa orang akan kesulitan menangkap apa makna atau inti permasalahn apa yang sedang dia baca, sehingga dia juga akan kesulitan untuk menarik kesimpulan tentang apa yang telah dibacanya. Seorang guru IPS pun wajib untuk membaca buku teks atau buku sumber lainnya, agar ia memperoleh informasi yang luas tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Sumber lain untuk memperoleh informasi adalah melalui media massa, karena kita dapat memperoleh informasi yang aktual dan terkini, sehingga informasinya dapat dengan cepat menyebar ke seluruh masyarakat, baik tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Ada beberapa keuntungan perolehan informasi melalui media massa, yaitu:
1. Informasi dapat dengan cepat sampai kepada si penerima informasi
2. Informasi yang diterima lebih aktual dan terkini
3. Informasi yang diperoleh akan lebih dipercaya karena dilengkapi dengan tayangan
gambar-gambar atau foto-foto.
4. Lebih menarik dan mudah dicerna oleh penerima informasi.
Adapun kelemahannnya adalah:
1. Tidak semua orang memiliki alah atau sarana media komunikasi yang dibutuhkan.
2. Memerlukan waktu khusus untuk menyimak informasi, terutama mediaelektronika, orang yang selalu sibuk tidak sempat menonton televisi, mendengarkan radio, dan membaca majalah serta surat kabar.
3. Belum seluruh pelosok tanah air telah dimasuki aliran listrik, jadi cukup
menyulitkan menggunakan media elektronik.
4. Tidak semua masyarakat mampu membeli televisi, berlangganan surat kabar dan
majalah.
Media massa apa pun yang kita manfaatkan untuk memperoleh informasi diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam menerima informasi tersebut. Terkadang informasi yang diterima melalui media massa tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, karena sering terjadi intervensi dari peliput berita, yang memiliki kepentingan tertentu. Walaupun demikian media massa merupakan sarana yang patut kita manfaatkan di dalam kelas, tetapi juga berasal dari luar kelas.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran IPS, materi yang disampaikan kepada siswa tidak semata-mata bersumber dari buku teks, melainkan tidak jarang berasal dari lingkungan masyarakat sekitar siswa. Oleh karena itu sumber belajar IPS tidak hanya berasal dari hasil interaksi guru dan siswa di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas.
2.2.3. Keterampilan Menganalisis Informasi
Dalam kegiatan penelitian sosial seorang peneliti sebelum menarik kesimpulan atas data atau informasi yang diperoleh, langkah yang tidak kalah pentingnya adalah menganalisa atau menafsirkan data-data yang telah terkumpul.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan menganalisis data atau informasi dalam suatu penelitian adalah :
1. Untuk mengidentifikasi motif, alasan atau sebab dari suatu kejadian,
2. Mempertimbangkan atau menganalisis informasi-informasi agar diperoleh kesimpulan dan generalisasi berdasarkan informasi tersebut,
3. Menganalisis suatu kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau menolak kesimpulan atau alasan itu.
Untuk menganalisis data atau informasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peneliti social, yaitu:
1. Penganalisis data atau informasi hendaklah memiliki ilmu yang memadai sebagai peneliti, terutama dalam kaitannya dengan analisis data hasil penelitian,
2. Alat (instrumen) untuk menganalisa data harus sesuai dengan tujuan dan teori penelitian, dalam hal ini metode penelitian,
3. Analisa data dilakukan berdasarkan informasi yang dikumpulkan secara objektif dan factual,
4. Sebelum analisa data dilakukan perlu adanya pemilahan data informasi berdasarkan permasalahan penelitian yang sedang dilakukan.
Keempat hal tersebut di atas hendaklah benar-benar diperhatikan oleh seorang peneliti sosial agar hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi yang berharga bagi pengembangan ilmu selanjutnya, atau sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kebijakan atau membuat rencana untuk masa yang akan datang.
2.2.4. Keterampilan Menyajikan Informasi
Sekumpulan data dan informasi yang diperolehperlu diolah, dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Data yang diperoleh akan bermanfaat bagi pihak lain, apabila disajikan dengan sistematis sehingga mudah diterima dan dicerna oleh orang lain. Selengkap apapun informasi yang telah terkumpul dan diolah dengan baik, apabila dalam penyajiannya kurang sistematis dan menarik perhatian orang lain, maka data atau informasi tersebut kurang berarti dan bermakna dan akan sulit untuk dipahami oleh pemerhati.
Dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, guru hendaknya dapat menjadi penyaji yang baik dan menarik, agar siswa memilki minat dan perhatian yang tinggi serta antusias dalam proses pembelajaran. Salah satu cara yang digunakan guru dalam menyajikan materi pembelajaran adalah dengan menggunakan media dan alat pengajaran. Apabila materi pembelajaran berupa data dan angka, maka guru lebih baik menggunakan bagan grafik dan gambar-gambar. Dengan cara seperti ini akan membantu siswa untuk mempermudah memahami materi pembelajaran.
2.2.5. Keterampilan Memanfaatkan Informasi
Dalam suatu kegiatan penelitian sosial terdapat beberapa langkah kegiatan yang ditempuh mulai dari mengumpulkan data atau memperoleh informasi, mengolah data, menganalisa data, dan menarik kesimpulan.
Sebagai seorang guru sebenarnya setiap hari mengadakan penelitian dengan siswa walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Pada saat mengajar pada dasarnya guru menyampaikan informasi yang telah dimilikinya, baik diperoleh dari buku sumber, media massa, maupun dari hasil laporan penelitian. Setiap informasi yang dimiliki oleh seseorang, baru dianggap bermanfaat bila ia dapat menggunakan dan memanfaatkan informasi-informasi dalam pekerjaanya sehari-hari. Misal seorang pengacara ia harus jeli menerima informasi dari berbagai pihak yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk membela klienya. Begitu pula halnya dengan guru, tidak terlepas dari kegiatan memanfaatkan informasi dalam proses pembelajaran dikelas. Sebelum ia masuk kedalam kelas untuk memberikan pelajaran, terlebih dahulu guru tersebut harus membawa sejumlah informasi yang telah dimilikinya untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar siswa didalam kelas.
Data atau informasi yang diperoleh dapat pula dimanfaatkan sebagai dasar-dasar perencanaan dimasa yang akan datang, misalnya saja data mengenai jumlah penduduk pada usia Sekolah Dasar (7-12 tahun) dapat dimanfaatkan untuk merencanakan jumlah lokal sekolah, jumlah guru yang diperkirakan disuatu daerah atau negara. Disamping itu data penduduk pada usia angkatan kerja dapat dijadikan dasar untuk merencanakan lapangan kerja yang harus disediakan oleh pemerintah untuk menampung angkatan kerja tersebut.
Dalam memanfaatkan informasi untuk merencanakan pembangunan dimasa datang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang data atau informasi yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
1. Informasi hendaklah benar-benar diperoleh dari sumber yang terpercaya,
2. Pengolahan dan analisa data menggunakan teori-teori yang akurat supaya
dapat menarik kesimpulan yang lebih objektif,
3. Informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian sehingga hasil
penelitianya lebih akurat dan dapat dipercaya.
Selengap apapun informasi yang diperoleh dalam sebuah penelitian, apabila tidak dapat memanfaatkanya, maka hasil penelitian itu kurang atau tidak dapat memberikan kontribusi positif kepada pihak lain, terutama dalam pembangunan dibidang pendidikan nasional.
2.2.6. Keterampilan Menyusun Dan Menguji Generalisasi
2.2.6.1. Keterampilan menyusun generalisasi
Nursed Sumaatmadja (1984) mengemukakan bahwa generalisasi itu merupakan hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan prinsip atau ketentuan bagi IPS . selanjutnya Fakih Salawi (1998) bahwa konsep itu merupakan : (1) sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan mkna, (2) pernyataan tentang hubungan diantara konsep, (3) mengungkapkan sejumlah informasi, (4) kebenarannya ditentuakn oleh pembuktian, (5) konsep saat ini akan berbeda dengan konsep dimasa yang akan mendatang.
Beberapa contoh generalisasi adalag sebagi berikut :
1. Toko seraba ada menjual segala jenis makanan yang dibutuhkan oleh konsumennya,
2. Sumber daya alam yang tidak bermanfaat, tidak memiliki makna bagi kehidupan manusia
3. Tiap masyarakat memiliki peraturan yang tidak tertulis atau pun yang tertulis yang dapat memberikan pengawasan sosial terdapat tindakan dan tingkah laku para anggotanya.
Suatu generalisasi yang baik harus didukung oleh banyak fakta sehingga kebenarannya dapat diyakini semua orang. Oleh karena itu penyusunan dan pengembangan generalisasi buaknlah suatu pekerjaannya yang mudah memerlukan beberapa keterampilan dan kemampuan serta berlatih.
Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatiakan bila seseorang ingin menyusun generalisasi yaitu :
1. Sikap kehati hatian yang tinggi
2. Didukung oleh fakta/data yang akurat san representatif
3. Orang yang bersifat objektif dan meninggalkan sifat-sifat subjektif
4. Tidak tergesa-gesa melakukannya
5. Pengumpulan data dan penganalisaan data perlu ditinjau kembali agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengambil suatu kesimpulan.
2.2.6.2. Keterampilan menguji generalisasi
Untuk mengetahui apakah generalisasi itu benar atau tidak maka perlu adanya kegiatan pengujian generalisasi, karena tidak jarang generalisasi yang telah disusunn itu keliru dan tidak mewakili semua populasi. Oleh karena itu dalam menguji generalisasi perlu memahami dulu karakteristik berikut ini : (1) merupakan kalimat lengkap, (2) merupakan kalimat pertanyaan yang deklaratif, (3) merupakan hubungan dari beberpa konsep, (4) konsep pembentuknya memiliki fakta yang cukup representatif di lapangan, (5) memiliki makna yang universal
Dengan memperhatikan karakteristik di atas, maka untuk menyusun, mengembangkan dan menguji kebenaran generalisasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Kemampuan ini harus dilatih melalui kemampuan menggunakan bahasa dan kemampuan membina konsep.
Secara umum ada tiga langkah utama dalam menguji kebenaran suatu generalisasi yaitu 1. Meneliti konsep yamg membentuk generalisasi itu
2. Membuktiakn apakah konsep-konsep itu didukung oleh fakta-fakta
3. Memeriksa fakta-fakta pendukung konsep, apakah benar-benar ada bukti dilapangan
2.3. Manfaat Keterampilan dalam Ilmu Sosial
2.3.1. Dalam bidang Kesehatan
Kesehatan dalam kehidupan manusia sangat penting, karena jika manusia dalam keadaan tidak sehat maka manusia tersebut akan kesulitan untuk melakukan pekerjaan sehari – harinya. Sehingga kesehatan sangat penting untuk kehidupan. Untuk mendukung agar dunia kesehatan dapat berkembang untuk menyembuhkan atau mengobati suatu penyakit maka diperlukan keterampilan dalam ilmu pengetahuan untuk membuat alat – alatnya. Manfaat dari keterampilan dalam ilmu pengetahuan pada bidang kesehatan antara lain :
1) Membuat alat kesehatan yang canggih
2) Membantu mengidentifikasi suatu penyakit
3) Membantu dalam pembuatan maupun peracikan obat
4) Membantu dalam suatu penelitian tentang penyakit baru
5) Membantu dalam perawatan maupun operasi suatu penyakit pada pasien
2.3.2. Dalam bidang pengetahuan
Pengetahuan dalam kehidupan manusia sangat penting. Pengetahuan dapat berupa kejadian alam yang ada di sekitar kita maupun yang ada di jauh sana. Dengan adanya pengetahuan manusia dapat mengerti tentang bagaimana cara, darimana asalnya, dan apa yang menyebabkan sesuatu dapat terjadi sehingga menjadi suatu kejaidian alam. Dengan begitu manuisa dapat membuat eksperimen dan membuat penemuan – penemuan baru yang dapat membantu kerja manusia dalam kehidupan sehari – hari. Manfaat dari keterampilan dalam ilmu pengetahuan pada bidang pengetahuan antara lain :
1) Membantu dalam suatu penelitian tentang penemuan yang baru
2) Membantu dalam pembuatan alat – alat kerja
3) Membantu dalam mengidentifikasi suatu kejadian alam
4) Membantu dalam pemahaman tentang suatu kejadian
5) Membantu dalam penyampaian informasi kepada masayarakat
2.3.3. Dalam bidang perekonomian
Perekonomian dalam kehidupan manusia sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Karena dalam kehidupan sehari – hari manusia melakukan pekerjaan untuk memenuhi perekonomian mereka agar cukup untuk bertahan hidup. Perekonomian juga sangat berpengaruh pada sebuah negara, sebuah negara dikatakan maju atau berkembang salah satu indikatornya adalah dapat diketahuai melalui perekonomian warga negaranya. Dengan adanya keterampilan dalam ilmu pengetahuan membuat perekonomian yang dikelola di dunia ini menggunakan alat – alat yang canggih, sehingga dapat meringankan dalam perhitungannya. Manfaat dari keterampilan dalam ilmu pengetahuan antara lain :
1) Membantu dalam penghitungan uang
2) Membantu dalam pembayaran pada penjualan jarak jauh
3) Membantu dalam pengiriman uang pada jarak dekat mupun jauh
4) Membantu dalam perhitungan perekonomian.
Leave a Comment