Evaluasi Pembelajaran
1 Pengertian Evaluasi
Michael Scriven, seorang teoritisi evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Karena itu, evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan. Penetapan nilai yang dimaksudkan adalah penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang kita evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pendidikan/pembelajaran. Oleh sebab itu, kemampuan guru melaksanakan evaluasi secara tepat akan memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan evaluasi dengan benar, maka setiap guru dituntut memiliki perangkat pengetahuan tentang berbagai jenis evaluasi , prinsip-prinsip evaluasi, memilih jenis-jenis evaluasi sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran serta prosedur implementasi dalam kegiatan pembelajaran.
Dimyati dan Mujiono (1994:175), mengemukakan bahwa hal penting yang harus diketahui guru adalah bahwa secara umum evaluasi mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang tingkat keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Dengan demikian evaluasi belajar menyatakan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran menyatakan baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.
Michael Scriven, seorang teoritisi evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Karena itu, evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan. Penetapan nilai yang dimaksudkan adalah penentuan manfaat atau kebaikan relatif dari segala sesuatu yang kita evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pendidikan/pembelajaran. Oleh sebab itu, kemampuan guru melaksanakan evaluasi secara tepat akan memberikan pengaruh bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk dapat melaksanakan evaluasi dengan benar, maka setiap guru dituntut memiliki perangkat pengetahuan tentang berbagai jenis evaluasi , prinsip-prinsip evaluasi, memilih jenis-jenis evaluasi sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran serta prosedur implementasi dalam kegiatan pembelajaran.
Dimyati dan Mujiono (1994:175), mengemukakan bahwa hal penting yang harus diketahui guru adalah bahwa secara umum evaluasi mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang tingkat keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Dengan demikian evaluasi belajar menyatakan baik buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran menyatakan baik buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.
2 Tujuan Evaluasi
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauhmana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena itu menurut Reece dan Walker (1997:420) terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu:
Secara umum evaluasi bertujuan untuk melihat sejauhmana suatu program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Secara spesifik evaluasi memiliki banyak tujuan dan manfaat. Karena itu menurut Reece dan Walker (1997:420) terdapat beberapa alasan mengapa evaluasi harus dilakukan, yaitu:
1 Memperkuat kegiatan belajar
2 Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
3 Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
4 Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran.
5 Memotivasi siswa
6 Memberi umpan balik bagi siswa
7 Memberi umpan balik bagi guru
8 Memelihara standar mutu
9 Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
10 Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
11 Menilai kualitas belajar
Reece dan Walker (1997) mengemukakan bahwa dengan melaksanakan evaluasi belajar dengan benar sekurang-kurangnya memungkinkan kita untuk; A) mengukur kompetensi atau kapabilitas siswa, apakah mereka telah merealisasikan tujuan yang telah ditentukan, B) menentukan tujuan mana yang belum direalisasikan, sehingga tindakan perbaikan yang cocok dapat direalisasikan, C) merumuskan rangking siswa dalam hal kesuksesan mereka di dalam mencapai tujuan yang telah disepakati, D) memberikan informasi kepada guru tentang cocok tidaknya strategi mengajar yang ia gunakan supaya kelebihan dan kekurangan strategi mengajar tersebut dapat ditentukan, E) merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana pelajaran, dan menentukan apakah sumber belajar tambahan perlu digunakan.
Pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur keberhasilan proses belajar akan tetapi dapat memberikan manfaat dalam berbagai kegiatan lain baik bagi guru maupun siswa (Nurkancana, 1986). Beberapa fungsi atau manfaat evaluasi pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah untuk;
1 Mengetahui taraf kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu.
2 Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan.
3 Mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru ataukah harus mengulang pelajaran-pelajaran yang telah lampau.
Reece dan Walker (1997) mengemukakan bahwa dengan melaksanakan evaluasi belajar dengan benar sekurang-kurangnya memungkinkan kita untuk; A) mengukur kompetensi atau kapabilitas siswa, apakah mereka telah merealisasikan tujuan yang telah ditentukan, B) menentukan tujuan mana yang belum direalisasikan, sehingga tindakan perbaikan yang cocok dapat direalisasikan, C) merumuskan rangking siswa dalam hal kesuksesan mereka di dalam mencapai tujuan yang telah disepakati, D) memberikan informasi kepada guru tentang cocok tidaknya strategi mengajar yang ia gunakan supaya kelebihan dan kekurangan strategi mengajar tersebut dapat ditentukan, E) merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana pelajaran, dan menentukan apakah sumber belajar tambahan perlu digunakan.
Pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan mempunyai manfaat yang luas, tidak sekedar mengukur keberhasilan proses belajar akan tetapi dapat memberikan manfaat dalam berbagai kegiatan lain baik bagi guru maupun siswa (Nurkancana, 1986). Beberapa fungsi atau manfaat evaluasi pendidikan dan pembelajaran tersebut adalah untuk;
1 Mengetahui taraf kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu.
2 Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan.
3 Mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru ataukah harus mengulang pelajaran-pelajaran yang telah lampau.
4 Mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa.
5 Mendapatkan bahan-bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula.
6 Membandingkan apakah prestasi yang dicapai anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum.
7 Umtuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan ke dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
8 Untuk mengadakan seleksi.
9 Untuk mengetahui taraf efesiensi metode yang dipergunakan dalam lapangan pendidikan.
Untuk dapat melaksanakan evaluasi secara benar, maka guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang aspek-aspek berkaitan dengan evaluasi dan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut di dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu aktif mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, dan setiap guru dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuannya, termasuk di dalam memahami dan menggunakan bentuk-bentuk evaluasi, mengenal, memahami dan mampu menggunakan alat-alat bantu teknologi yang dapat membantu kelancaran proses dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
3 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
Berikut ini beberapa bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
1 Evaluasi Formatif
Diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Indikator utama keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi formatif ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan instruksional khusus (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat tingkat kesulitan yang diperkirakan masih sangat mungkin dijangkau/dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain, evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai.
2 Evaluasi Sumatuf
Merupakan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya.
3 Diagnostik
Merupakan evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa.
4 Program Evaluasi
Program evaluasi adalah suatu program yang berisi tentang tata cara untuk melaksanakan evaluasi di suatu sekolah dan merupakan pedoman bagi seorang guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Hal-Hal yang Perlu Mendapat Perhatian dalam Penyusunan Program Evaluasi:
1 Pimpinan sekolah dan gurgu-guru benar-benar menyadari kekurangan serta kelemahan dari program evaluasi yang pernah dilakukan supaya bisa memperbaikinya.
2 Penyusunan program evaluasi hendaklah dilakukan bersama oleh pimpinan sekolah dan guru-guru di sekolah supaya dalam pelaksanaannya lancar.
3 Kepemimpinan kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor sangat diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan guru-guru dan untuk membina keberagaman pendapat menjadi satu tujuan yang sama dalam menyusun dan melaksanakan program evaluasi.
4 Program evaluasi di tiap sekolah itu berbeda.
5 Hendaklah program disusun bersama konselor BP jika di sekolah terdapat badan bimbingan penyuluhan yang baik dan lengkap.
5 Ciri-Ciri Program Evaluasi
Sebuah program evaluasi dikatakkan baik jika mempunyai ciri pokok sebagai berikut:
1 Desain atau rancangan program itu konprehensif. Suatu desain dari program evaluasi dikatakkan komprehensif jika desain itu sendiri mencakup nilai-nilai dan tujuan-tujuan pkok yang akan dicapai oleh sekolah itu bagi setiap individu murid.
2 Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian pertumbuhan dan perkembangannya.
3 Hasil-hasil evaluasi harus disusun dan dikelompok-kelompokkan sedemikian rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti.
4 Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan ( inter-related ) dengan kurikulum.
6 Isi Program Evaluasi
1 Adanya perumusan tujuan umum sekolah.
2 Perumusan tujuan tiap mata pelajaran sesuai dengan tujuan sekolah masing-masing.
3 Perumusan tujuan tiap mata pelajaran menjadi tujuan-tujuan instruksional yang jelas dan sesuai dengan aspek-aspek pertumbuhan siswa yang dikehendaki oleh tujuan sekolah.
4 Rincian aspek-aspek pertumbuhan siswa dalam kegiatan evaluasi seperti sikap, watak, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, cara berpikir, kepemimpinan, serta cara penyesuaian diri secara emosional dan sosial.
5 Ketentuan tentang pemilihan alat-alat evaluasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengevaluasi setiap aspek.
6 Ketentuan dan petunjuk tentang syarat-syarat kerja yang harus diperhatikan dalam setiap tindakan evaluasi.
7 Ketentuan dalam jadwal kegiatan evaluasi.
Krauss dkk. (2005, hlm. 15) mengemukakan bahwa “The evaluations of the quality of the learning object completed by faculty indicate that it will be a valuable resource for instruction.” Maksudnya bahwa mengevaluasi sebuah objek pembelajaran yang dilakukan oleh suatu lembaga bisa dijadikan indikasi kedepannya supaya objek pembelajaran yang dievaluasi bisa menjadi lebih baik lagi.
7 Kegunaan Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan satu maksud atau tujuan yang berguna dan jelas sasarannya. Ada empat kegunaan utama evaluasi program pembelajaran yaitu:
1 Mengkomunikasikan program kepada publik
Tidak jarang publik termasuk orang tua siswa mendapat laporan bersifat garis besar dari media massa tentang efektivitas program sekolah termasuk program pembelajaran. Laporan biasannya hanya menyajikan angka-angka statistik tanpa disertai penjelasan secara detail tantang makna dan hal-hal yang terkait. Padahal laporan atau informasi demikian dapat saja membentuk opini sistem pembelajaran atau bahkan kinerja guru
Oleh karena itu sekolah memiliki kewajiban untuk mengomunikasikan efektivitas program pembelajaran kepada orang tua maupun publik lainya.
2 Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan
Informasi yang dihasilkan dari evaluasi program pembelajaran akan berguna bagi setiap tahapan dari manajemen sekolah mualai sejak perencanaan,pelaksanaan ataupun ketika akan mengulangi dan melanjutkan program pembelajaraan. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar bagi pembuatan keputusan,sehingga keputusan tersebut labih valid di bandingkan keputusan yang hanya berdasarkan intuisi saja.
Penyediaan informasi bagi pembuatan keputusan dapat dikelompokan menjadi tiga macam:
1 Menunjung pembuatan keputusan tentang perencangan atau penyusunan program pembelajaran berikutnya. Informasi hasil evaluasi bersifat memberikan petunjuk di dlam memilih strateg,prosedur,ataupun model-model pebelajaran yang akan di laksanakan.
2 Menunjang pembuatan keputusan tentang kelangsungan program pembelajaran. Evaluasi yang dilakukanmenghasilkan informasi yang dapat dijadikan alasan atau konfirmasi bagi bagi pembuat keputusan.
3 Menunjukan pembuatan keputusan tentang modifikasi program.
4 Penyempurnaan program yang ada
Evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dapat membantu upaya dalam rangka meyempurnakan jalannya program pembelajaran sehingga lebih efektif. Dengan instrumen yang ada,hasil yang dicapai di ukur dan didiagnosis. Faktor yang perlu diperhatikan atau perlu penyempurnaan, misalnya kinerja guru,fasilitas pembelajaran,strategi pembelajaran yang digunakan,dan sebagainya. Singkatnya evaluasi program pembelajaran berfungsi sebagai koreksi terhadap kesalahan maupun kekurangan program pembelajaran.
3 Meningkatkan partisipasi
Dengan adanya informasi hasil evaluasi program pembelajaran,maka orang tua akan terpanggil untuk berpartisipasi dan ikut mendukung upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
5 Mendapatkan bahan-bahan informasi apakah seorang anak dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula.
6 Membandingkan apakah prestasi yang dicapai anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum.
7 Umtuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan ke dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
8 Untuk mengadakan seleksi.
9 Untuk mengetahui taraf efesiensi metode yang dipergunakan dalam lapangan pendidikan.
Untuk dapat melaksanakan evaluasi secara benar, maka guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang aspek-aspek berkaitan dengan evaluasi dan memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut di dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu aktif mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, dan setiap guru dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuannya, termasuk di dalam memahami dan menggunakan bentuk-bentuk evaluasi, mengenal, memahami dan mampu menggunakan alat-alat bantu teknologi yang dapat membantu kelancaran proses dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
3 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
Berikut ini beberapa bentuk evaluasi pembelajaran yang lazim dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
1 Evaluasi Formatif
Diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Indikator utama keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi formatif ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan instruksional khusus (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat tingkat kesulitan yang diperkirakan masih sangat mungkin dijangkau/dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain, evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai.
2 Evaluasi Sumatuf
Merupakan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya.
3 Diagnostik
Merupakan evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa.
4 Program Evaluasi
Program evaluasi adalah suatu program yang berisi tentang tata cara untuk melaksanakan evaluasi di suatu sekolah dan merupakan pedoman bagi seorang guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Hal-Hal yang Perlu Mendapat Perhatian dalam Penyusunan Program Evaluasi:
1 Pimpinan sekolah dan gurgu-guru benar-benar menyadari kekurangan serta kelemahan dari program evaluasi yang pernah dilakukan supaya bisa memperbaikinya.
2 Penyusunan program evaluasi hendaklah dilakukan bersama oleh pimpinan sekolah dan guru-guru di sekolah supaya dalam pelaksanaannya lancar.
3 Kepemimpinan kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor sangat diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan guru-guru dan untuk membina keberagaman pendapat menjadi satu tujuan yang sama dalam menyusun dan melaksanakan program evaluasi.
4 Program evaluasi di tiap sekolah itu berbeda.
5 Hendaklah program disusun bersama konselor BP jika di sekolah terdapat badan bimbingan penyuluhan yang baik dan lengkap.
5 Ciri-Ciri Program Evaluasi
Sebuah program evaluasi dikatakkan baik jika mempunyai ciri pokok sebagai berikut:
1 Desain atau rancangan program itu konprehensif. Suatu desain dari program evaluasi dikatakkan komprehensif jika desain itu sendiri mencakup nilai-nilai dan tujuan-tujuan pkok yang akan dicapai oleh sekolah itu bagi setiap individu murid.
2 Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian pertumbuhan dan perkembangannya.
3 Hasil-hasil evaluasi harus disusun dan dikelompok-kelompokkan sedemikian rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti.
4 Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan ( inter-related ) dengan kurikulum.
6 Isi Program Evaluasi
1 Adanya perumusan tujuan umum sekolah.
2 Perumusan tujuan tiap mata pelajaran sesuai dengan tujuan sekolah masing-masing.
3 Perumusan tujuan tiap mata pelajaran menjadi tujuan-tujuan instruksional yang jelas dan sesuai dengan aspek-aspek pertumbuhan siswa yang dikehendaki oleh tujuan sekolah.
4 Rincian aspek-aspek pertumbuhan siswa dalam kegiatan evaluasi seperti sikap, watak, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, cara berpikir, kepemimpinan, serta cara penyesuaian diri secara emosional dan sosial.
5 Ketentuan tentang pemilihan alat-alat evaluasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengevaluasi setiap aspek.
6 Ketentuan dan petunjuk tentang syarat-syarat kerja yang harus diperhatikan dalam setiap tindakan evaluasi.
7 Ketentuan dalam jadwal kegiatan evaluasi.
Krauss dkk. (2005, hlm. 15) mengemukakan bahwa “The evaluations of the quality of the learning object completed by faculty indicate that it will be a valuable resource for instruction.” Maksudnya bahwa mengevaluasi sebuah objek pembelajaran yang dilakukan oleh suatu lembaga bisa dijadikan indikasi kedepannya supaya objek pembelajaran yang dievaluasi bisa menjadi lebih baik lagi.
7 Kegunaan Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan satu maksud atau tujuan yang berguna dan jelas sasarannya. Ada empat kegunaan utama evaluasi program pembelajaran yaitu:
1 Mengkomunikasikan program kepada publik
Tidak jarang publik termasuk orang tua siswa mendapat laporan bersifat garis besar dari media massa tentang efektivitas program sekolah termasuk program pembelajaran. Laporan biasannya hanya menyajikan angka-angka statistik tanpa disertai penjelasan secara detail tantang makna dan hal-hal yang terkait. Padahal laporan atau informasi demikian dapat saja membentuk opini sistem pembelajaran atau bahkan kinerja guru
Oleh karena itu sekolah memiliki kewajiban untuk mengomunikasikan efektivitas program pembelajaran kepada orang tua maupun publik lainya.
2 Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan
Informasi yang dihasilkan dari evaluasi program pembelajaran akan berguna bagi setiap tahapan dari manajemen sekolah mualai sejak perencanaan,pelaksanaan ataupun ketika akan mengulangi dan melanjutkan program pembelajaraan. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar bagi pembuatan keputusan,sehingga keputusan tersebut labih valid di bandingkan keputusan yang hanya berdasarkan intuisi saja.
Penyediaan informasi bagi pembuatan keputusan dapat dikelompokan menjadi tiga macam:
1 Menunjung pembuatan keputusan tentang perencangan atau penyusunan program pembelajaran berikutnya. Informasi hasil evaluasi bersifat memberikan petunjuk di dlam memilih strateg,prosedur,ataupun model-model pebelajaran yang akan di laksanakan.
2 Menunjang pembuatan keputusan tentang kelangsungan program pembelajaran. Evaluasi yang dilakukanmenghasilkan informasi yang dapat dijadikan alasan atau konfirmasi bagi bagi pembuat keputusan.
3 Menunjukan pembuatan keputusan tentang modifikasi program.
4 Penyempurnaan program yang ada
Evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dapat membantu upaya dalam rangka meyempurnakan jalannya program pembelajaran sehingga lebih efektif. Dengan instrumen yang ada,hasil yang dicapai di ukur dan didiagnosis. Faktor yang perlu diperhatikan atau perlu penyempurnaan, misalnya kinerja guru,fasilitas pembelajaran,strategi pembelajaran yang digunakan,dan sebagainya. Singkatnya evaluasi program pembelajaran berfungsi sebagai koreksi terhadap kesalahan maupun kekurangan program pembelajaran.
3 Meningkatkan partisipasi
Dengan adanya informasi hasil evaluasi program pembelajaran,maka orang tua akan terpanggil untuk berpartisipasi dan ikut mendukung upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
8 Subjek dan Sasaran Evaluasi
1 Pengertian Subjek Evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku. Contohnya yaitu guru, petugas yang ditunjuk, seseorang yang ahli.
2 Sasaran atau Objek Evaluasi
Objek atau sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Sasaran evaluasi mempunyai tiga unsur yaitu input, transformasi, dan output. Input yang dapat dijadikan objek penilaian berupa kemampuan, kepribadian, sikap, dan intelegensi. Unsur dari transformasi yang dapat dijadikan penilaian yaitu materi, metode, sarana pendidikan/media, sistem administrasi, guru dan personal lainnya. Untuk output sendiri bisa melakukan penilaian terhadap lulusan suatu sekolah atau lembaga.
9 Prinsip dan Alat Evaluasi
1 Prinsip Evaluasi
Prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran dan evaluasi haruslah mengacu pada tujuan pembelajaran. Akan tetapi, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
2 Alat Evaluasi
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melaksanakan atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Alat juga dapat disebut juga dengan instrument. Dengan demikian alat evaluasi dapat disebut dengan instrumen evaluasi.
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melaksanakan atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Alat juga dapat disebut juga dengan instrument. Dengan demikian alat evaluasi dapat disebut dengan instrumen evaluasi.
10 Teknik Evaluasi
Ada dua teknik evaluasi, yaitu teknik notes dan teknik tes. Yang tergolong dalam teknik notes adalah skala bertingkat (rating scale), kuesioner (quitionair), daftar cocok (check list), wawancara (interview), pengamatan (observation), dan riwayat hidup. Dalam teknik tes dapat dibedakan menjadi tiga macam tes yaitu tes diagnotik, tes formatif, dan tes sumatif.
Leave a Comment