DIKSI






1.Upaya membantu melambangkan ide atau gagasan yang akan diekspresikan melalui bahasa yang digunakan. Dengan menggunakan bahasa yang tepat, maka sebuah kata yang pada awalnya hanya bersifat biasa saja, akan menjadi lebih bermakna dan memiliki nuansa lebih tepat dan lebih sempurna. Contohnya kata perempuan yang dihargai pada pemerintahan Gus Dur dengan selalu menampilkan kata diksi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Lainnya halnya dengan pemerintahan pada Orde Baru yang lebih memilih menggunakan kata wanita. Hal demikian tertera kata wanita yang selalu pada Menteri peranan wanita, dharma wanita.

2. Diksi yang tepat membantu menciptakan suasana dan nuansa komunikasi yang juga benar-benar tepat. Fungsi demikian kerap digunakan oleh kalangan para pejabat saat berkomunikasi agar terlihat berwibawah dan tidak memperkeruh suasana, lebih menyejukkan dan menentramkan masyarakat. Kata ditangkap polisi, lebih santun diucapkan dengan kata diamankan. Ditangkap karena korupsi, diganti dengan menggunakan bahasa yang lebhi lembut yakni menyalahkan jabatan.

3. Diksi yang sesuai membantu mencegah terjadinya adanya kesalahtafsiran dan adanya kesalahpahaman dalam adanya proses komunikasi. Kata yang hampir mirip dengan mangkir adalah mungkir. Kata demikian memiliki arti mengelak. Yang kurang tepat dalam menggunakan kata mungkir ketika ada imbuhan di. Masyarakat yang masih menggunakan kata dipungkiri bukan dimungkiri. Semua merasa bahwa kata dipungkiri adalah baku dan tepat sebagai paduan kata di+mungkir menjadi dipungkiri. Padahal jika kita telusuri kata yang sesuai adalah dimungkiri.
Jenis-Jenis Diksi
Diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pembuat iklan dalam membuat sebuah iklan agar dapat diphami oleh pembaca. Ketetapan pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi sebuah iklan. Jenis-jenis diksi menurut Keraf (1996:890108) adalah sebagai berikut:..

a. Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suat kata (makna itu menunjuk pada konsep, referen, atau ide). Denotasi juga merupakan batasan kamus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari pada konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. Contoh makna konotasi:
•    Rumah itu luasnnya 250 meter persegi.
•    Ada seribu yang menghadiri pertemuan itu.
b. Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya memiliki sifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Contohnya makna konotasi:
•    Rumah itu luas sekali.
•    Banyak sekali oran yang menghadiri pertemuan itu.
c. Kata Abstrak adalah kata yang memiliki referen berupa konsep, kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan pancaindera manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, buruk, baik), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, kepercayaan, dan penetapan). Kata-kata abstrak sering dipagai untuk menjelaskan pikiran yang memiliki sifat teknis dan juga khusus.

d. Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau diindera secara langsung oleh satu atau lebih dari pancaindera. Kata-kata konkrit demikian menunjuk kepada barang yang aktual dan juga spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit yang digunakan menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata lain. Contoh jenis diksi berupa kata konkrit adalah mobil, meja, kursi dan rumah dll.

e. Kata Umum adalah kata yang memiliki cakupan ruang lingkup yang luas, kata-kata umum yang menunjuk kepada banyak hal, kepada keseluruhan, dan kepada himpunan. Contoh jenis diksi kata umum adalah kendaraan, tumbuh-tumbuhan, binatang dan penjahat.

f. Kata Khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus. Contoh jenis diksi kata khusus contohnya nokia, yamaha, sedan, kerapu, dan kakak tua.

g. Kata Ilmiah. Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. Contoh kata ilmiah: analogi, formasi, konservatif, fragmen, kontemporer.

h. Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Contoh kata popular: bukti, rasa kecewa, maju, gelandangan.

i. Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Contoh jargon: sikon (situasi dan kondusi), pro dan kon (pro dan kontra), kep (kapten), dok (dokter), prof (professor).

j. Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni. Contoh kata slang: mana tahan, eh ketemu lagi, unyu-unyu, cabi.

k. Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan Bahasa aslinya. Contoh kata asing: computer, cyber, internet, go public.

l. Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. Contoh kata serapan: ekologi, ekosistem, motivasi, music, energi.

Diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).

Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.Pengertian Diksi – Diksi merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam dunia sastra. Istilah diksi merujuk kepada berbagai macam makna kata atau pun kalimat yang ada di dalam karya sastra. Penggunaan diksi biasanya dilakukan untuk membuat karya sastra menjadi lebih menarik, lebih mudah difahami, dan juga lebih sesuai dengan apa yang ingin digambarkan oleh si pengarang karya sastra.

Definisi dan Pengertian Diksi
Secara singkat, diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti apa yang diharapkan).

Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.
Macam – macam Diksi

Sinonim
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya : mati (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih halus)

Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun berbeda. Contoh kata antonim adalah besar dan kecil.

Polisemi
Poisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atas atau pun depan.

Homograf
Homograf merupakan kata – kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda.

Homofon
Homofon merupakan kata – kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan ejaannya berbeda.

Homonim
Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan bnyinya berbeda. Contoh Asep (nama orang) dan asep (asap).

Hiponim
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya. Contohnya kata Salmon yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.

Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.

No comments

Powered by Blogger.