Definisi Asas Pembelajaran
Definisi Asas Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asas adalah hukum dasar; suatu kebenaran yang menjadi pokok dasar. Sedangkan prinsip adalah asas atau dasar yang dijadikan pokok berpikir, bertindak, dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa asas dan prinsip sebenarnya adalah sama, karena menjadi pokok dasar baik dalam bertindak maupun berpikir.
Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya mencipatakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Dalam pengertian lain, pembelajran adalah usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik. Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu. Dengan demikian inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada peserta didik. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui kontraksi pada peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai kompetensi dasar. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika peserta didik belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi peserta didik jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi peserta didik
Asas Individualitas
Salah satu keunikan ciptaan Allah adalah setiap individu sebagai manusia merupakan orang-orang yang memiliki pribadi/jiawa sendiri. Tidak ada dua manusia yang sama persis, sekalipun kembaran. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan antara individu dengan individu yang lain.
Siswa merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua orang siswa yangsama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Setiap guru tentu menyadari bahwa menghadapi 30 siswa dalam satu kelas berarti menghadapi 30 macam keunikan atau karakteristik. Perbedaan ini akan berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Sebaiknya seorang guru arus memandang anak didik sebagai seorang individu dengan segala perbedaannya. Hal ini tentu akan membuat guru mudah dalam melakukan pendekatan dalam pembelajaran.
Asas individualitas ini henndaknya menjadi perhatian pendidik. Setiap guru yang menyelenggarakan pembelajaran hendaknya selalu memperhatikan dan memahami serta berupaya menyesuaikan bahan pelajaran dengan keadaan peserta didiknya, baik yang menyangkut perbedaan usia, bakat, kemampuan, intelegensi, perbedaan fisk, watak, dsb.
Guru sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dituntut untuk memberikan perhatian kepada semua keunikan yang melekat pada tiap siswa, misalnya dengan:
a. Menentukan penggunaan berbagai metode yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristiknya.
b. Merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan pesan pembelajaran.
c. Mengenali karakteristik setiap siswa sehingga dapat menentukan perlakuan pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan.
d. Memberikan remidiasi ataupun pertanyaan kepada siswa yang membutuhkan.
Untuk memenuhi prinsip perbedaan individu ada dua macam pendekatan, yaitu pendekatan pertama menitikberatkan kepada pengajaran individual untuk memenuhi kebutuhan individu dan belajar kelomp hanya menjadi pelengkap sosialisasi. Sebaliknya pendekatan kedua berusaha memenuhi perbedaan individu dengan mengorganisir kegiatankegiatan belajar yang perlu bagi murid dalam hubungannya dengan kegiatan kelompok.
Untuk menyesuaikan materi ajar dengan perbedaan individu-individu diperlukan usaha-usaha sebagai berikut:
a. Individualized assigmen
Merencanakan tugas-tugas perorangan sesuai dengan kebutuhan murid yang bersangkutan.
b. Pengajaran unit atau proyek
Anak-anak secara bersama-sama membuat suatu proyek, dan dalam proyek itu anak-anak dapat bekerja sendiri sesuai dengan minatnya.
c. Dengan teknik bertanya
Pertanyaan yang sukar diberikan kepada murid yang pandai dan pertanyaan yang mudah diberikan kepada murid yang kurang pandai.
d. Remedial work
Memperbaiki kesalahan dan mencarikan jalan keluar atas kesulitan yang dirasakan oleh murid-murid secara individual. Untuk mengetahui kesulitan murid-murid dilakukan “Diagnostic test”.
e. Homogeneous grouping
Mengelompokan murid aas kemampuan dan memberikan tugas sesuai dengan kelompoknya.
f. Pemberian tugas di luar sekolah
Anak-anak yang kurang pandai diberi tugas berupa latihan sedang anak pandai diberi tugas tambahan.
Asas Peragaan
Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan kejalasan secara ralita terhadappesan yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh para siswa. Dengan peragaan diharapkan proses pengajaran terhindar dari verbalisme, yaitu siswa hanya tahu kata-kata yang diucapkan oleh guru akan tetapi tidak mengerti maksudnya. Untuk itu sangat diperlukan peragaan dalam pengajaran terutama terhadap siswa pada tingkat dasar.
Peragaan meliputi semua pekerjaan indera yang bertujuan untuk mencapai pengertian tentang sesuatu hal secara tepat, maksud dan tujuan peragaan ialah memberikan variasi dalam cara-cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar, sehingga lebih wujud, lebih terarah untuk mencapai tujuan pelajaran.
Alat peraga dalam pembelajaran dibedakan menjadi dua:
2.2.1 Alat peraga langsung
Alat peraga langsung adalah melibatkan benda aslinya, bila kita mengajarkan tentang kucing, maka sebagai alat peraga langsung ialah kucing itu sendiri yang diperlihatkan kepada murid.
2.2.2 Alat peraga tidak langsung
a. Model, apabila kita tidak mungkin membawa benda yang sebenarnya ke sekolah, maka guru dapat membuat model dari benda itu, umpamanya guru mengajarkan tentagn lalu lintas dalam suatu kota, sebagai alat peraga guru dapat membat maket dari kota tersebut.
b. Gambar.
Keuntungan yang diperoleh dari keperagaan adalah sebagai berikut:
a. Menghemat waktu dalam belajar.
b. Menambahkan kemanapan sesuatu yang telah dipelajari oleh murid-murid.
c. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan penuh kegembiraan.
d. Mengkonkritkan yang bersifat abstrak.
Leave a Comment