ASAS-ASAS PEMBELAJARAN



1.1    Latar Belakang
Pendidikan pada zaman sekarang dituntut agar pendidik dapat memainkan perannya sebagai basis dan benteng yang akan menjaga dan memperkukuh etika dan moral bangsa. Pendidikan merupakan media untuk mensosialisasikan nilai-nilai luhur. Sementara itu, kualitas dari pendidikan sangat dipengaruhi oleh mutu proses belajar mengajar, dan mutu proses belajar mengajar ditentukan oleh berbagai komponen yang terkait satu sama lain, yaitu input peserta didik, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan.
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik adalah berkenaan dengan prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran akan membentuk guru untuk mampu mengelola proses pembelajaran secara tepat, sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran.
1.2    Rumusan Masalah
A.    Apa definisi Asas-Asas Pembelajaran?
B.    Apa saja Asas-Asas Pembelajaran?
1.3    Tujuan penulisan
A.    Agar dapat memahami tentang apa-apa saja asas yang ada dalam pembelajaran.
B.    Membantu kesiapan mahasiswa PGSD sebagai calon guru.


A.    Definisi Asa-asas Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asas merupakan hukum dasar dari suatu pokok dasar. Prinsip adalah asas yang diadikan pokok pikiran dan bertindak. Maka asas dan prinsip merupakan suatu hal yang sama karena menjadi dasar dalam berpikir maupun bertindak.
Pembelajaran berasal dari kata “instruction” dalam bahasa Yunani yaitu “instructus” atau “instruere” yang berarti menyampaikan gagasan atau pikiran, maka arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar melalui interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar.
Dengan demikian, asas-asas pembelajaran dijadikan dasar dalam berpikir dan bertindak untuk menciptakan proses belajar.
B.    Asas-asas Pembelajaran
1.    Motivasi
Motivasi berasal dari Bahasa latin “movere”,yang berarti menggerakan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar,arah,dan kegigihan perilaku. Dalam artian,perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy,terarah,dan bertahan lama.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu:
(1)    Kebutuhan
Kebutuhan menurut maslow dibagi menjadi 5,yakni:
1.    Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis berhubungan dengan kebutuhan pokok manusia seperti : pangan,sandang dan papan.
2.    Kebutuhan akan perasaan aman
3.    Kebutuhan sosial
4.    Kebutuhan akan penghargaan diri
5.    Kebutuhan untuk aktualisasi diri
(2)    Dorongan.
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Contohnya seperti : siswa kelas 3 SMA memiliki harapan menjadi mahasiswa di fakultas teknik. Siswa tersebut memperoleh hasil belajar rendah pada mata pelajaran matematika,fisika dan kimia. Maka siswa tersebut mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat lagi.
(3)    Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
pentingnya motivasi bagi seorang pendidik dan peserta didik sebagai berikut:
a.    Pentingnya motivasi bagi seorang peserta didik:
1.    Menyadarkan kedudukan pada awal belajr,proses belajar,dan hasil akhir.
2.    Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya
3.    Mengarahkan kegiatan belajar.
4.    Membesarkan semangat belajar.
5.    Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar belajar kemudian bekerja (disela-sela ada bermain dan beristirahat) yang bersinambungan.
b.    Pentingnya motivasi bagi seorang pendidik:
1.    Membangkitkan,meningkatkan ,dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
2.    Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam.
3.    Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti : penasihat,fasilitator,instruktur,teman diskusi,penyemangat,peemberi hadiah atau pendidik.
4.    Memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.

2.    Apersepsi
Apersepsi berasal dari kata apperception (inggris),yang berarti menafsirkan buah pikiran,menyatukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan dengan pengalaman yang telah dimiliki dengan demikian memahami dan menafsirkannya.
Apersepsi menurut herbart adalah memperoleh tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang telah ada. Herbart mengemukakan bahwa yang diketahui digunakan untuk memahami sesuatu yang belum diketahui.
Berdasarkan prinsip itu herbart menganjurkan langkah-langkap berikut :
a.    Kejelasan,sesuatu diperlihatkan untuk memperdalam pengertian. Di sini guru yang terutama aktif (memberi ) dan murid “pasif” menerima. Cara mengajarnya memberitahukan.
b.    Asosiasi, anak-anak diberi kesempatan untuk menghubungkan pengertian baru dengan pengalaman-pengalaman lama. Anak-anak di sini lebih aktif. Metode mengajarnya : Tanya jawab,pertanyaan.
c.    Sistem,di sini bahan baru itu ditempatkan dalam hubungannya dengan hal-hal lain. Ini hanya mungkin,jika bahan itu telah dipahami sepenuhnya. Metode mengajarkannya : menjelaskan,dan ceramah.
d.    Metode,anak-anak mendapat tugas untuk dikerjakan. Guru memperbaiki dengan memberi petunjuk di mana perlu.
3.    Kreativitas
Menurut James R. Evans, kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran. Pengertian kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.
Menurut Slameto, ciri-ciri individu dengan potensi kreatif yaitu:
a.    Hasrat keingintahuan yang cukup besar.
b.    Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru.
c.    Keinginan untuk menemukan dan meneliti.
d.    Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit.
e.    Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan.
f.    Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas.
g.    Berfikir fleksibel.
h.    Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak.
i.    Kemampuan membuat analisis dan sintesis.
j.    Memiliki semangat bertanya serta meneliti.
k.    Memiliki daya abstraksi yang cukup baik.
l.    Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.

No comments

Powered by Blogger.