BAB IV: PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SENI
BAB IV: PENDIDIKAN
SEBAGAI ILMU DAN SENI
1.
Pendidikan sebagai
Ilmu
Studi ilmiah antara lain telah menghasilkan ilmu
pendidikan. Orang dapat menjadi pendidik (khususnya pendidik profesional)
dengan mempelajari ilmu pendidikan. Dalam praktek pendidikan diaplikasikan ilmu
pendidikan, tetapi praktek pendidikan juga adalah seni.
A. Definisi, Karakteristik dan
Klasifikasi Ilmu.
Istilah ilmu
berasal dari kata alima (bahasa Arab) yang berarti pengetahuan. Di dalam bahasa
Latin dikenal pula kata scire yang juga berarti pengetahuan. Ada berbagai jenis
pengetahuan, jenis pengetahuan dikelompokan orang menjadi: revealed knowledge, intuitif
knowledge, rational knowledge, empirical knowledge, dan authoritative knowledge;
di pihak lain ada juga yang mengelompokan jenis pengetahuan menjadi:
commonsense knowledge, scientific knowledge, philosophical knowledge, dan religious
knowledge. Secara etimologis ilmu adalah pengetahuan, karena itu semua
pengetahuan tersebut di atas adalah ilmu.
Secara
substansial dan operasional ilmu menunjuk kepada tiga hal, yaitu: (1) bodies of
knowledge, (2) a body of systematic knowledge, dan (3) scientific method. Ilmu
mengandung arti cara kerja ilmiah dan hasil kerja ilmiah. Ilmu adalah
pengetahuan ilmiah yang dihasilkan melalui metode ilmiah. Ilmu memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Objek studi ilmu meliputi berbagai hal sebatas yang dapat dialami manusia.
Setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Beberapa disiplin ilmu
mungkin memiliki objek material yang sama, tetapi setiap disiplin ilmu
mempunyai objek formal yang berbeda. Objek studi setiap disiplin ilmu bersifat
spesifik.
b. Metode ilmiah adalah prosedur pemecahan masalah yang cermat dan
terencana. Metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan rasional dan empiris.
Kerangka studinya merupakan proses logico-hypotetico-verifikasi, atau menggunakan
kerangka berpikir deduktif-induktif (scientific method). Namun demikian, metode
ilmiah dapat bersifat kuantitatif dan atau kualitatif.
c. Isi ilmu dapat berupa konsep, aksioma, postulat, prinsip, hukum teori,
dan model. Dalam hal ini isi ilmu bersifat objektif, deskriptif, dan disajikan
secara rinci dan sistematis.
d. Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol. Berbagai
jenis ilmu antara lain diklasifikasikan orang ke dalam: natural sciences
(naturwissenschaften), dan human sciences (geisteswissenschaften). Klasifikasi
lain adalah: natural sciences, social sciences, behavioral sciences, dan formal
sciences. Ada pula yang mengklasifikasikan ilmu menjadi: ilmu murni dan ilmu
terapan.
B. Definisi, Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu
Pendidikan.
Ilmu penididkan
adalah sistem pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang dihasilkan melalui
riset dengan menggunakan metode ilmiah. Ilmu pendidikan memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Objek Studi: Objek material ilmu pendidikan adalah manusia (manusia
sebagai makhluk Tuhan yang berbeda hakiki dengan benda, tumbuhan dan hewan);
sedangkan objek formalnya adalah fenomena pendidikan, yaitu fenomena mendidik
dan fenomena lain yang berhubungan dengan kegiatan mendidik.
b. Metode: Ilmu pendidikan mengguanakan metode kualitatif dan atau
metode kuantitatif. Penggunaan metode tersebut tergantung pada masalah atau
objek penelitiannya.
c. Isi Ilmu Pendidikan: Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu pendidikan
dapat berupa konsep, aksioma, postulat, prinsip, hukum, teori, dan model. Dalam
hal ini ilmu pendidikan bersifat objektif, deskriptif, preskriptif (normatif),
yang disajikan secara rinci dan sistematis. Ilmu pada umumnya bersifat
deskriptif, tetapi ilmu pendidikan tidak hanya bersifat deskriptif, melainkan
juga preskriptif/normatif.
d. Fungsi ilmu pendidikan: menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol.
e. Ilmu pendidikan menggunakan ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantu.
Sekalipun
demikian, menurut M.J. Langeveld (1980), sebagai ilmu yang bersifat otonom ilmu
pendidikan berperan sebagai “tuan rumah”, sedangkan ilmu-ilmu lain merupakan
“tamu”nya. M.J. Langeveld mengklasifikasi ilmu pendidikan (Ilmu Mendidik) terbagi
atas:
a. Ilmu Mendidik Teoritis, yang meliputi:
1) Ilmu Mendidik Sistematis.
2) Sejarah Pendidikan.
3) Ilmu Perbandingan
Pendidikan.
b. Ilmu Mendidik Praktis, yang meliputi:
1) Didaktik/Metodik.
2) Pendidikan dalam Keluarga.
3) Pendidikan Gereja (Lembaga
Keagamaan).
Sedangkan Redja
Mudyahardjo (2001) mengklasifikasi Ilmu Pendidikan sebagai berikut:
a. Ilmu Pendidikan Makro:
1) Ilmu Pendidikan
administratif.
2) Ilmu Pendidikan
Komparatif.
3) Ilmu Pendidikan Historis.
4) Ilmu Pendidikan
Kependudukan.
b. Ilmu Pendidikan Mikro:
1) Ilmu Mendidik Umum yang meliputi:
a) Pedagogik Teoritis.
b) Ilmu Pendidikan
Psikologis.
c) Ilmu Pendidikan
Sosiologis.
d) Ilmu Pendidikan
Antropologis.
e) Ilmu Pendidikan
Ekonomik.
2) Ilmu Mendidik Khusus:
a) Ilmu Persekolahan.
b) Ilmu Pendidikan Luar
Sekolah.
c) Ilmu Pendidikan Luar
Biasa/Orthopedagogik.
Konsep ilmu
pendidikan dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan, Ilmu pengetahuan
memiliki dua istilah yaitu “pedagogik” dan “pedagogi”, pedagogik artinya ilmu
pendidikan yang lebih menitik beratkan kepada pemikiran, perenungan tentang
pendidikan. Sedangkan pedagogi artinya pendidikan yang lebih menekankan pada
praktek, menyangkut kegiatan mendidik, dan kegiatan membimbing anak.
Ilmu pendidikan merupakan
seperangkat pengetahuan, pendapat atau pandangan mengenai fenomena/gejala
pendidikan yang disusun secara sistematis sebagai hasil pemikiran kritis dengan
menggunakan metode riset tertentu karakteristik ilmu pendidikan:
1. Landasan ilmu pendidikan, ilmu pendidikan hanya akan berdiri kokoh
dan berkembang dengan pesat apabila berlandas agama,pandangan hidup,filsafat
hidup,ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Objek ilmu pendidikan, terdiri atas objek material yaitu ilmu
pendidikan adalah manusia, karena pendidikan bertolak dari pandangan bahwa
manusia sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang hakikatnya berbeda dengan hewan.
3. Metode ilmu pendidikan, prosedur yang menggunakan pola pikir dan
pola kerja yang sistematis untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan yang dapat
dipercaya.metode metode penelitiannya yaitu survey,eksperimen,studi khusus,kaji
tindak,dan penelitian masa depan.metode tersebut dapat menimplementasikan
fungsi menggambarkan,menjelaskan,meramaikan,dan pengendailain terhadap fenomena
pendidikan.
4. Isi ilmu pendidikan, struktur pengetahuan yang terdiri dari
• Postulat : pandangan yang
mendasar yang kebenarannya dapat diterima tanpa pembuktian
• Asumsi : pandangan yang
mendasar pada pikiran tertentu, yang dapat diterima namun perlu pembuktian
• Konsep : pengertian atau
pendapat yang dihasilkan dari pemikirana atau pengalaman
• Generalisasi : kesimpulan
yang ditarik berdasrakan pengalaman atau penelitian
• Hukum : pernyataan atau
pendapat tertentu sebagai hasil suatu generalisasi
• Prinsip : hukum yang
berbentuk pendapat
• Model : teori yang
memberikan penjelasan tentang suatu sistem
kegiatan sampai pada panduan penggunaanya
5. Fungsi ilmu pendidikan,
sebagai ilmu pengetahuan yang menjelsakan, memprediksi,dan mengontrol
gejala atau fenomena pendidikan.
2.
Pendidikan sebagai
Seni
Seni berasal
dari kata sanskerta yaitu sani yang berarti pemujaan, persembahan, dan
pelayanan, menurut padmapusphita kata seni berasal dari belanda yaitu genie
yang artinya kemampuan luar biasa yang dibaa sejak lahir. Pendidikan dapat
dipelajari melalui ilmu pendidikan,namun pendidikan atau praktek pendidikan
atau mendidik juga adalah seni, karena praktek pendidikan melibatkan perasaan
dan nilai yang diluar daerha ilmu, praktek pendidikan itu sebagaimana orang
melukis sesuatu, mengarang, menulis, dan menata sesuatu. Seni mendidik
merupakan keterampilan jenius yang hanya dimiliki beberapa orang dan mereka
tidak dapat menjelaskan secara sistematis bagaimana mereka mempraktekan
keterampilan itu. Oleh karena itu pendidik harus kreatif, skenario atau
persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja karena yang lebih penting
adalah improvisasi, dan pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan
hasrat anak didik.
Pendidikan
antara lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan, namun demikian pendidikan
(praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasanya bahwa praktek
pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya di luar daerah
ilmu(ilmu yang berparadigma positivisme). Sehubungan dengan itu, Gilbert Highet
(1954) mengibaratkan praktek pendidikan sebagaimana orang melukis sesuatu,
mengarang lagu, menata sebuah taman bunga, atau menulis surat untuk sahabat.
Sedangkan menurut Gallagher (1970) seni mendidik itu merupakan: (1)
keterampilan jenius yang hanya dimiliki beberapa orang; dan (2) mereka tidak
dapat menjelaskan secara sistematis bagaimana mereka mempraktekan keterampilan
itu.
Praktek
pendidikan diakui sebagai seni, impilkasinya fungsi mendidik yang utama adalah
menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan pura-pura atau
dibuat-buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai kelinci percobaan), dan tiap
pihak memperoleh manfaat. Selain itu, pendidik harus kreatif , skenario atau
persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang lebih penting adalah
improvisasi. Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat anak
didik.
Pengakuan
pendidikan sebagai seni, tidak harus menggoyahkan pengakuan bahwa pendidikan
dapat dipelajari secara ilmiah. Idealnya, pendidikan adalah aplikasi ilmu (ilmu
pendidikan) tetapi sekaligus pula adalah seni.
3.
Pendidikan sebagai
Ilmu dan Seni
Pendidikan
sebagai ilmu karena dalam pendidikan melibatkan landasan keilmuan, bersifat
teoritis dan praktis sedanglan pendidikan sebagai seni karena hasil dari proses
pendidikan adalah karya yang memiliki nilai. Pendidikan sebagai ilmu yang
diarahkan kepada perbuatan mendidik yang bertujuan untuk memahami dan
mempersiapkan praktek pendidikan. Menurut aliran Konstruksivisme bahwa “Tugas
guru adalah membantu agar siswa mampu mengkonstuksi pengetahuannya sesuai
dengan situasinya yang konkrit maka strategi mengajar perlu juga disesuaikan
dengan kebutuhan dan situasi murid. Mengajar merupakan seni yang menuntut bukan
hanya penguasaan teknik, melainkan juga intuisi”. Jadi esensinya bahwa praktek
pendidikan hendaknya merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.
Pengertian Ilmu
|
Menurut KBBI ilmu bermakna pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun
dengan cara sitematis menurut metode ilmiah yang dapat digunakan untuk
menjelaskan dan menerangkan suatu kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
Menurut Izuddin Taufiq ilmu ialah suatu penulusuran informasi atau
data melalui suatu pengamatan, pengkajian, dan eksperimen, yang bertujuan
untuk menetapkan sutu hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.
|
Pengertian Seni
|
Menurut KBBI seni adalah keahlian membuat
karya yang bermutu, kesanggupan akal untuk mencifatakan sesuatu yang bernilai
tinggi. Menurut K.H Dewantara
menjelaskan bahwa seni merupakan segala hal perbuatan manusiayang timbul dari
perasaan dan sifat indah, sehingga dapat menggerkan jiwa perasaan manusia.
|
Kriteria khas suatu ilmu menurut paradigma baru
(Pasca Thomas Kuhn)
|
Adanya objek formal. Adanya metode kerja yang
diakui sesama ilmuwan, ada pengetahuan yang diahasilkan, dan ada teknik dalam
menerapkan pengetahuan.
|
Definisi ilmu pendidikan
|
Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan disusun
secara sistemastis dan logis. Berdasarkan prinsip-prinsip serta diverifikasi
melalui eksperimen atau penelitian ilmiah.
|
Alasan pendidikan dikatakan sebagai seni
|
Dikarenakan dalam proses pendidikan melibatkan
perasaan serta objek dalam pendidikan adalah manusia.
|
Perbedaan mendidik sebagai ilmu dan seni
|
Mendidik sebagai ilmu, karena dalam pendidikan
melibatkan landasan keilmuan, ilmu bersifat teoritis dan praktis sedangkan
mendidik sebagai seni, karena melibatkan perasaan dan hasil proses pendidikan
adalah sebuah karya yang memiliki nilai.
|
Wah sangat membantu sekali, terimakasih kak
ReplyDeleteterima kasih smoga bermanfaat
Deletewah aku terbantu kali nih......
ReplyDelete